GARUT – Pasca gempa dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Garut pada Sabtu (27/4) malam, Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas IIB Garut dipastikan aman. Kepala Rutan Garut Fahmi Rezatya Suratman bersama dengan jajaran petugas telah melakukan pemantauan menyeluruh terhadap seluruh area fasilitas tersebut.
Fahmi menegaskan bahwa keselamatan tahanan dan petugas menjadi prioritas utama, sehingga monitoring terus dilakukan setelah gempa terjadi. Dalam pengecekan menyeluruh tersebut, tidak ditemukan adanya kerusakan signifikan di dalam Rutan.
“Dalam upaya memastikan keamanan, kami telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi Rutan setelah gempa. Alhamdulillah, tidak ada kerusakan yang signifikan dan semua tahanan serta petugas dalam kondisi aman,” ujarnya dengan lega.
Baca Juga:Peringatan Ke-60 HBP, Berikan Dampak dalam Transisi Paradigma PemidanaanPerayaan 60 Tahun Pemasyarakatan: Komitmen, Transformasi, dan Kemandirian
Meskipun demikian, langkah-langkah pencegahan tambahan tetap diambil untuk memastikan keamanan maksimal di Rutan Garut. “Kami akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan dampak lanjutan dari gempa yang terjadi,” tambahnya.
Pihak Rutan Garut juga mengimbau kepada keluarga tahanan untuk tetap tenang dan tidak panik. “Informasi terkait kondisi tahanan akan terus diperbaharui secara berkala untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat,” pungkasnya dengan tegas.
Dengan langkah-langkah preventif yang diambil dan pemantauan yang terus-menerus, Rutan Kelas IIB Garut memastikan bahwa operasionalnya tetap berjalan lancar dan aman bagi seluruh tahanan dan petugas. (*)