GARUT – Muhammad Revan (13) merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Abdurahman. Di usianya itu, harusnya revan menyibukkan belajar dan bermain dengan teman sebayanya. Namun dengan tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga, Revan rela berjuang berjualan dan kehilangan waktunya.
Rupanya Revan sudah berjualan sejak duduk di bangku 4 SD. Hal itu dilakukannya demi membantu ekonomi keluarganya.
Revan tak pernah merasa malu berjualan mochi. Ia berkeliling menjajakan mochi dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan sambil ke sekolah, Revan juga sambil berjualan.
Baca Juga:Pedagang Pasar Ciawitali Garut Mengeluh Omset Turun, Daya Beli Dituding Jadi FaktornyaODGJ yang Tak Punya BPJS Kesehatan Bisa Minta Rekomendasi Dinsos Garut untuk ke RSJ
” Henteu kanggo naon isin (engga, buat apa malu) daripada main-main tidak jelas mending jualan saja, buat bantu mamah bapak juga,”katanya.
” Jualan di sekolah, pulang sekolah keliling lagi. Biasanya jualanya mangkal di Asia atau di Yogya , tapi karena sekarang disini (Alun-alun) lagi ada acara makanya datang kesini,” katanya.
“Mamah juga sama jualan mochi disekolah SD sambil nganter ade sekolah, kalau bapak kerja bangunan,” tambahnya.
Revan mengaku, mochi yang dijajakannya itu diambil dari orang lain. Ia hanya mengambil keuntungan Rp. 500 per 1 mochi.
“Abi mah nyandak ti tatangi (saya bawa dari tetangga) disanaya 1.500 dijual 2.000, punya untung 500,” katanya.
Kendati seperti itu kondisinya, Revan tetap memiliki cita-cita yang tinggi. Ia ingin menjadi seorang pengusaha.
” Cita-cita pengenya jadi pengusaha saja,” Ujar Revan, dengan percaya diri.
Sebagai informasi, Revan merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara akan tetapi ke 3 kakaknya sudah meninggal dunia,” jadi abi ayena nu pang ageungna, gaduh rai 1 kelas 1 SD, raka abi 3 tos ngantunkeun,” pungkasnya. (Ale)