Kasus Anak Cuci Darah Marak di Indonesia, Penyebabnya Terlalu Banyak Makan Gula

Dok. Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri). Jum\'at (2/8). Foto. Sandi Nugraha
Dok. Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri). Jum\'at (2/8). Foto. Sandi Nugraha
0 Komentar

RADAR GARUT – Sekarang ini kasus anak cuci darah tengah marak terjadi akibat gagal ginjal. Padahal penyaki tersebut kebanyakan dialami oleh orang dewasa.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa sekarang ini anak di Indonesia sering diberikan makanan atau minuman dengan kadar gula yang cukup tinggi.

Hal itulah yang diduga menjadi pemicu anak-anak mengalami penyakit sehingga harus cuci darah.

Baca Juga:Polres Kota Metro Depok Sita Alat Sedot Lemak, Dugaan Malpraktek yang menewaskan Wanita Asal MedanBPBD Garut Sudah Terima 5 Laporan dari Kecamatan Untuk Bantuan Suplai Air 

“Karena memang Indonesia itu suka gula. Jadi ini disebabkan oleh gula, dan gula itu bisa menjadi penyebab dari segala macam penyakit mulai dari ginjal, hati, stroke, hingga jantung,” katanya saat ditemuin di Gedung Sate Bandung, Jum’at (2/8).

Budi menambahkan, jika merujuk kepada data yang dimiliki Kemenkes, sekarang ini 13 persen dari total populasi masyarakat Indonesia mengalmai diabetes yang diakibatkan terlalu banyak mengonsumsi gula.

Oleh sebab itu, supaya masalah ini bisa dicegah di kemudian hari, Budi meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula atau bahkan tidak sama sekali.

“Pesan saya masyarakat kurangi minum gula, dan gula itu maksimal 4 sendok teh per hari, karena masalah nya anak-anak sekarang itu minumannya gula semua. Nah kalau tidak diantisipasi atau dicegah dari sekarang, ini bisa menjadi penyakit kronis mulai dari jantung, stroke, dan lain sebagainya,” imbuhnya

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung juga sering menangani pasien anak yang cuci darah.

Bahkan setiap bulannya bisa menangani 10-20 anak yang cuci darah.

“Untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya. Dan beberapa dari pasien-pasien tersebut telah kami rujuk ke rumah sakit daerah terdekat untuk menjalani cuci darah di rumah sakit terdekat,” ucapnya dikutip, Jum’at (2/8). (San)

 

berita ini sudah terbit di Jabar Ekspres (Grup Radar Garut) dengan judul” Soroti Kasus Puluhan Anak Cuci Darah, Menkes Budi: Ini Karena Gula!

0 Komentar