GARUT – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kemandirian warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut menggelar pelatihan pembuatan Bakso Aci bagi warga binaan perempuan, bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Garut Jurusan Tata Boga.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 14 Maret 2025 ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan di bidang tata boga, sehingga mereka dapat memiliki peluang usaha setelah bebas nanti.
Plt Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Sukarno Ali mengatakan bahwa elatihan ini merupakan bagian dari program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Baca Juga:Warga Binaan Rutan Garut Bahagia Bisa Buka bersama KeluargaRutan Garut Luncurkan Warung Telepon Khusus Pemasyarakatan
“Konteksnya dalam memberdayakan warga binaan agar mereka dapat lebih mandiri serta memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk kehidupan setelah masa pembinaan,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti dengan penuh semangat oleh warga binaan perempuan. Mereka diajarkan teknik dasar hingga langkah-langkah detail dalam pembuatan Bakso Aci oleh guru dari jurusan Tata Boga SMKN 3 Garut.
Dijelaskan Sukarno Ali, pelatihan tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan kuliner, namun juga bagian dari program pembinaan kemandirian dan pemenuhan hak warga binaan. Tujuannya agar para warga binaan perempuan memiliki bekal yang berguna saat kembali ke masyarakat.
Sukarno Ali mengapresiasi SMKN 3 Garut yang telah berperan aktif dalam memberikan pelatihan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut agar semakin banyak warga binaan yang memiliki keterampilan wirausaha.
“Kami sangat berterima kasih kepada SMKN 3 Garut yang telah membantu dalam pelatihan ini. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup warga binaan, baik selama mereka berada di rutan maupun setelah bebas nanti,” jelasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, Sukarno Ali berharap warga binaan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga memiliki peluang untuk menjalankan usaha sendiri setelah keluar dari rutan.
“Tentunya program seperti ini menjadi langkah nyata dalam membantu mereka untuk beradaptasi kembali ke masyarakat dengan lebih percaya diri dan memiliki sumber penghasilan yang mandiri,” pungkasnya. (*)