KOTA BANDUNG – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengingatkan kepada pengelola sekolah agar tidak ada kekerasan saat melaksanakan kegiatan orientasi (pengenalan) siswa baru.
“Sesuai aturan, jangan ada kekerasan. Orientasi itu lebih kepada pengenalan dan semangat karena sekolah baru. Tidak boleh ada kekerasan,” ungkap Bey Machmudin di Kota Bandung, Jumat (12/7/2024).
Bey Machmudin menentang keras adanya perundungan ketika orientasi sekolah. Pihaknya juga sudah melakukan diseminasi ke setiap sekolah.
Baca Juga:Ranperda P2APBD 2023 Sah Menjadi Perda, Bey Machmudin Sampaikan KUA/PPAS 2025Cabor Voli Pasir Putra Kecamatan Bayongbong Raih Juara 2 di Final Porkab
“Kita sudah sampaikan (ke sekolah) untuk menghindari perundungan. Jangan sampai ada lagi,” katanya.
Bey juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Jabar memantau kegiatan orientasi di setiap sekolah.
“Itu dimulai di tahap awal kegiatan sekolah, jangan ada perundungan. Saya minta Plh Kadisdik memantau orientasi ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan orientasi hanya untuk menumbuhkan keakraban antar siswa dalam bingkai suasana yang menggembirakan.
“Betul-betul hanya untuk mengakrabkan, lebih bersifat gembira agar siswa semangat ke sekolah dengan lingkungan sekolah yang baru,” katanya.
Oleh sebabitu, Bey mempersilakan masyarakat melaporkan apabila menemukan sekolah yang melakukan orientasi dengan kekerasan, melalui aplikasi Sapawarga.
“Kami tidak menoleransi sama sekali adanya kekerasan di sekolah. Saya minta (Kadisdik) untuk memantau langsung ke lapangan. Silakan bila ada yang merasa terdapat perundungan laporkan kepada kami lewat Sapawarga. Kami akan tindak tegas,” ujar Bey.