RADAR GARUT – TPAS Sarimukti ditutup total, sampah mulai mengotori beberapa titik di Bandung timur.
Persoalan TPAS atau Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat yang ditutup total, kini menjadi perhatian setiap daerah.
Sebab, usai 1 pekan penutupan sejak Senin, tanggal 29 Januari 2024 lalu, hingga sekarang TPAS Sarimukti masih tidak menerima kiriman sampah, karena kuota ritase penampungan sudah melebihi batas.
Baca Juga:Kinerja Pengelola Dinilai Sangat Buruk, Pasar Gedebage Kini Dihantui Gungungan SampahApa Boleh KPPS Pemilu 2024 Ikut Kampanye Politik? Begini Jika Sanksi KPPS Tidak Netral
UPT atau Kepala Unit Pelaksana Teknis Kebersihan wilayah Bandung Timur, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Rana Sutrisna juga mengatakan, belum ada kabar kelanjutan TPAS Sarimukti oleh Pemprov Jabar.
“Betul, sebelumnya kelanjutan TPAS Sarimukti akan diputuskan Sabtu (29/1/2024) kemarin. Namun hingga saat ini masih belum diputuskan,” kata Rana.
Dia juga mengakui, terhadap keputusan dari Pemprov Jabar terhadap TPAS Sarimukti, belum ada tanda-tanda apakah akan dibuka kembali atau ditutup hingga waktu yang ditentukan.
“Kita belum mengetahui kapan putusan dari Pemprov Jabar terkait TPAS Sarimukti, apakah akan segera dibuka kembali, dengan sistem kuota ritase atau ditutup total seterusnya, masih menunggu kabar,” ucap Rana.
Apabila melihat kondisi saat ini TPAS Sarimukti, khususnya di zona 1, diungkapkannya, sampahnya sudah melebihi daya tampung kapasitas.
Rana juga menyampaikan, buat di zona 2 TPAS Sarimukti diharapkan masih bisa menjadi tempat pembuangan, supaya sampah Bandung Raya, termasuk wilayah Kabupaten Bandung dapat bisa dikirim.
“Sepekan TPAS Sarimukti ditutup sudah pasti menghambat penarikan sampah dari Kabupaten Bandung, termasuk Cileunyi,” bebernya.
Baca Juga:Bagus Untuk Mengisi Isra Mikraj 2024, Simak 7 Amalanya DisiniGerakan Isyarat Anies di Awal Debat Capres 2024 Bikin Heboh dan Penasaran
“Mohon maklum saja dan upaya DLH Kabupaten Bandung saat ini dengan mengolah sampah di 3 titik, meski belum maksimal dan sampah yang diolah pun volumenya sangat kecil,” tutup Rana.
Sementara itu, dalam kurun waktu 1 pekan penutupan TPAS Sarimukti, penumpukan sampah di sejumlah titik ini mulai terlihat, seperti di wilayah Kecamatan Cileunyi.
Di antaranya di Pasar Sehat Cileunyi, di pinggir jalan kabupaten, pinggir-pinggir jalan nasional dan di pinggir jalan desa. Bahkan sampah kini terlihat menggelantung di pagar-pagar rumah warga.