RIYAD – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menghadiri Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Hotel St. Regis, Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/23).
Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah peluang investasi, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, termasuk potensi investasi di sektor haji dan umroh.
“Satu hal yang menjadi fokus kita, terkait ekosistem ekonomi haji dan umroh di Arab Saudi yang merupakan salah satu peluang investasi yang sangat besar. Berdasarkan visi Arab Saudi 2030, satu musim haji bisa mencapai 4,5 juta orang. Sementara untuk umroh bisa mencapai 30 juta orang,” ujar Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah.
Baca Juga:IMM Garut Gelar FGD Antisipasi Politik Identitas dan Pemanfaatan Rumah Ibadah dalam Pemilu dan Pilpres 2024OTW Bandung, Warga Banjar Terlindas Bus Budiman di Limbangan
Karena itu, Fadlul menekankan pentingnya menggarap kedua sektor ini secara serius. “Kalau kita bisa melakukan implementasi dari kegiatan investasi di sektor haji dan umroh secara baik dan profesional, Insya Allah akan mendatangkan manfaat, baik bagi jemaah haji dan umroh Indonesia serta bangsa Indonesia secara keseluruhan. Hal ini tak lepas dari besarnya transaksi keuangan di kedua sektor ini, yang tentu akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia,” ujarnya.
Selain Fadlul Imansyah, hadir dalam pertemuan tersebut anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf dan Arif Mufraini, serta Dewan Pengawas BPKH M. Dawud Arif Khan dan Mulyadi.
Kehadiran Tim BPKH dalam pertemuan Kadin Indonesia dengan Federation of Saudi Chambers (FSC) tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Tohir, Menteri Perdagangan Zukifli Hasan dan Ketua Kadin Indonesia Komite Tetap Timur Tengah Mohamad Bawazeer.
Selama ini, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Kinerja perdagangan antara kedua negara, terus meningkat dan saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.