BANDUNG – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ternyata tidak berhenti di Stasiun Tegalluar saja. Proyek ini, akan berlanjut pada tahap 2 yakni Bandung – Kertajati.
Rencana tersebut diungkapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang sedang mengulas terkait perkembangan kereta cepat yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut.
“Rencana tahap 2 adalah menghubungkan Bandung – Surabaya via Bandara Kertajati,” tulis keterangan Ridwan Kamil, yang dikutip radarcirebon.com, Rabu, 31, Mei 2023.
Baca Juga:Pak Uu Sulit Berpisah dengan Ridwan Kamil, Tak Berani Melawan di PilgubPak Uu Minta Pengemudi Moge Turunkan Ego di Jalan
Ridwan Kamil menjelaskan, selama 2 sampai dengan 3 bulan ke depan sudah masuk dalam tahap pengetesan rangkaian kereta api dan pelatihan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan.
“Mohon doa, jika tidak ada halangan lagi, Agustus 2023 bisa mulai dioperasikan. Semoga lancar. Aamiin,” tulis Ridwan Kamil.
Kereta tercepat di Asean ini kata Ridwan Kamil, tidak hanya sebagai transportasi masal menghubungkan Jakarta-Bandung. Tapi juga akan menjadi katalis pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah yang ada stasiunnya.
“Semoga kemajuan bersejarah di Jawa Barat ini membawa kebanggaan dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” tandasnya.
Seperti diketahui, saat ini tahap uji coba dilakukan oleh kontraktor KCJB dengan peningkatan kecepatan teknis hingga 382 kilometer per jam.
Manajer Corporate Communication KCIC, Emir Monti menjelaskan, penyempurnaan prasarana KCJB adalah tindak lanjut dari evaluasi perjalanan.
Adapun comprehensive inspection train atau kereta inspeksi sudah dijalankan dengan kecepatan 180 kilometer per jam.
Baca Juga:Luar Biasa! Produk Olahan Petani Milenial Jawa Barat MenduniaRidwan Kamil Lebih Menjanjikan Jadi Cawapres, Namanya Selalu Muncul di Survei
Lewat kereta inspeksi tersebut, diuji keandalan darai sarana dan prasarana yang ada. Sehingga nantinya saat digunakan benar-benar aman.
“Seluruh kontraktor KCJB sedang melakukan peningkatan kualitas sarana prasarana. Nanti kecepatan terus ditingkatkan secara bertahap,” jelasnya.
Penyempurnaan pada jalur dilakukan dengan memadatkan batu ballast pada rel sehingga jalur rel semakin kokoh, stabil, dan minim guncangan saat dilalui Kereta Inspeksi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Aspek selanjutnya adalah penyelarasan kabel Overhead Catenary System (OCS) atau Listrik Aliran Atas (LAA).
Penyelarasan ini bertujuan agar kabel LAA yang digunakan tidak mengalami penipisan yang membuat distribusi listrik terganggu.
Sebelumnya, disampaikan dalam unggahan Gubernur Jabar bahwa rencana tahap kedua adalah kereta cepat Jakarta – Bandung – Surabaya.