BANDUNG – TNI AD mengungkap peran tiga oknum anggotanya yang terlibat dalam kecelakaan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menewaskan sejoli Handi dan Salsabila pada Rabu 8 Desember 2021. Ketiganya memiliki peran yang berbeda-beda.
Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspom AD) Letjen TNI Chandra W Sukotjo menjelaskan mobil berpelat nomor B-300-Q yang yang menabrak Handi dan Salsabila dikemudikan Koptu DA.
“Di TKP, (mobil) itu dikemudikan oleh Koptu DA. Kolonel P dan Kopda A itu menumpang pada kendaraan tersebut,” katanya di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 27 Desember 2021.
Baca Juga:Kades Kertajaya Ganti Patung Macan Putih di Taman PangbarakanPedagang Pasmo Limbangan Minta di Lantai Dasar Tak Ada Kios Basahan
Adapun mobil yang ditumpangi oleh para tersangka tersebut menurut Chandra merupakan mobil pribadi milik Kolonel P. Mobil tersebut berjenis Isuzu Panther berwarna hitam.
Sedangkan tabrakan itu terjadi di Jalan Raya Nagreg di area sekitar SPBU Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 8 Desember 2021.
Namun, Chandra sejauh ini belum bisa menjelaskan peran tiga oknum TNI setelah tabrakan itu. Karena menurutnya hal tersebut masih dalam proses penyidikan.
Selain itu, pihak polisi militer juga masih menyelidiki motif para tersangka yang diduga membuang jenazah korban yakni Handi (16) dan Salsabila (14) ke sungai.
“Kalau untuk motivasi, ini sedang diungkap oleh para penyidik,” ucapnya.
Sebelumnya, peristiwa tabrakan yang melibatkan Handi, Salsabila, dan tiga oknum TNI AD terjadi pada 8 Desember 2021. Setelah peristiwa tersebut, para korban diduga dibawa oleh tiga oknum TNI tersebut lalu hilang secara misterius.
Kemudian pada 11 Desember, dua jenazah korban itu ditemukan di aliran Sungai Serayu yang ada di Jawa Tengah. Setelah ditemukan, jenazah para korban dikembalikan ke keluarga dan dimakamkan.(ant/gw)