KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat meminta seluruh sekda kabupaten/kota mempercepat vaksinasi guna sukse kampanye vaksinasi 37 juta warga Jabar akhir Desember 2021.
Itu dikatakan Gubernur pada momen pelantikan kepengurusan Komisariat Wilayah Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Barat periode 2021-2024 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/11/2021).
“Saya titip urusan vaksinasi itu harus sukses di akhir tahun ini. Sekda yang bertugas adalah perpanjangan tangan wali kota/bupati, tolong semangat lagi supaya kita bisa di akhir tahun bisa mengejar target vaksinasi,” kata Ridwan Kamil dalam acara
Baca Juga:Keren! Kini Jabar Punya Tujuh Mal Pelayanan PublikAirlangga Ucapkan Selamat Milad Muhamadiyah dan Mengajak Tebar Optimisme Hadapi Pandemi
Gubernur menekankan seluruh daerah harus sesegara mungkin menghabiskan stok vaksin yang dimiliki dan angan sampai ada vaksin yang kedaluwarsa.
“Jangan sampai terdengar pulang dari sini ada vaksin yang kedaluwarsa karena kita kurang atensi. Jangan nanti menjadi viral dan mendapat teguran karena tidak memaksimalkan vaksin,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Jika urusan vaksin sudah selesai, kata Ridwan Kamil, maka tugas selanjutnya adalah membangun kembali Jabar pasca-COVID-19. Pembangunan ekonomi sosial dan politik ini harus mengikuti kebiasaan yang baru.
“Kalau vaksin sudah berhasil maka kita masuk kepada fase yaitu membangun Jawa Barat pasca-COVID-19. Kita harus kembali membangun ekonomi, sosial politik tapi dengan cara cara baru,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur juga meminta kepada para Sekda di Provinsi Jawa Barat untuk bisa beradaptasi. Sebab, pada era ini siapa yang mampu beradaptasi maka tidak akan tergerus zaman.
“Siapa yang mampu beradaptasi umurnya akan panjang, baik umur secara biologis maupun umur secara karir. Kalau Sekdanya mampun beradaptasi, mampu tantangan daerahnya maju,” kata Ridwan Kamil.
“Saya menyaksikan daerah-daerah yang terakselerasi karena Sekdanya mampu menerjemahkan visi-visi politis ke dalam administrasi, rencana-rencana, dari visi misi para pimpinan. Oleh karena itu kunci pertama adalah sekda harus siap terdepan yang pertama menunjukan proses adaptasi,” imbuhnya.
Baca Juga:Perajin Batik Garutan Berkreasi untuk Bertahan Selama PandemiRudy Gunawan: Garut Nomor 2 Paling Rawan Bencana di Tingkat Nasional, Kapolres Instruksikan Jajaran untuk Patroli
Ada dua disrupsi yang sedang terjadi di Indonesia. Disrupsi pertama adalah tantangan revolusi industri 4.0 atau digital di mana akan banyak pekerjaan yang akan hilang karena bisa digantikan oleh mesin atau robot.