SINGAPURA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menyelesaikan pembahasan enam kelompok kerja yang akan menjadi materi pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Rabu (15/7). Leader’s retreat yang sempat tertunda tahun lalu diharapkan bisa dilaksanakan tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Bilateral Singapura – Indonesia bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, di Singapura.
Fokus dalam pertemuan ini adalah terkait perkembangan kerja sama di Kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya, investasi, transportasi, pariwisata, tenaga kerja, dan agribisnis.
Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Kunjungi Warga yang Isoman, Berikan Semangat dan BantuanCek di Sini, Skema Penyaluran BST Rp600.000
Kedua Menteri berharap enam bidang kerja sama bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Implementasi dari rencana kerja yang telah disepakati diharapkan bisa meningkatkan investasi dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Menteri Gan menerangkan, peningkatan investasi untuk membuka lapangan kerja akan menjadi modal bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Menko Airlangga pun menyambut baik peluang peningkatan investasi, mulai dari energi hijau, e-commerce, data center, hingga carbon trading.
Kedua Menteri juga membahas pentingnya green economy sebagai upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Salah satu peluang kerja sama antara Indonesia dan Singapura adalah pengembangan green economy.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang merupakan aturan pelaksanaan dari UU Cipta Kerja.
PP tersebut bertujuan meningkatkan kemudahan pelayanan, kelancaran dan pengawasan arus lalu lintas barang dalam pemasukan barang ke atau pengeluaran barang dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
“Untuk Kawasan BBK, dipersiapkan menjadi hub logistik internasional untuk mendukung integrasi dan persaingan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga:Sebanyak 622 Warga Banjar Dapat Suntik Vaksinasi yang Digelar KejariKejari Ciamis Lakukan Vaksinasi Masal
Untuk mendukung teknologi digital agar semakin berkembang di Kawasan BBK, Pemerintah Indonesia telah meresmikan Nongsa Digital Park pada Maret 2018 lalu. Lokasi ini merupakan proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura.
Nongsa Digital Park juga sudah ditetapkan sebagai KEK melalui PP No. 68 Tahun 2021. Saat ini, Nongsa Digital Park memiliki sekitar 160 perusahaan dengan 1000 pekerja yang berasal dari perusahaan lokal maupun perusahaan asing.