RADAR GARUT, BANDUNG – Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi paling produktif dalam menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Indonesia.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional per 11 April 2021, jumlah kegiatan terkait PPKM Mikro di Jabar mencapai 1.896.148 kegiatan. Jumlah tersebut tertinggi se-Nasional.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, semua kegiatan tersebut terkait penanganan Covid-19. Mulai dari edukasi dan sosialisasi 3M, pembagian masker, penegakan disiplin, penulusuran kontak, sampai vaksinasi.
Baca Juga:Anggaran Magang Mahasiswa Vokasi Rp1 MiliarMenunggu Tiga Tahun, Akhirnya Istri Opick Hamil
“Ini menandakan kerja keras kita konkret selama PPKM Mikro. Kepada para aparat desa, ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol-PP, semua kinerja terproduktif ini, yang diapresiasi pemerintah pusat, mohon dipertahankan,” kata Emil di Cilegon, Bandung, Kamis (15/4).
Emil pun melaporkan, selama empat pekan berturut-turut, tidak ada daerah di Jabar berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi.
Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 pada periode 5-11 April 2021, 19 daerah masuk Zona Oranye atau Risiko Sedang, dan delapan daerah berstatus Zona Kuning atau Risiko Rendah.
Adapun delapan daerah yang berstatus Zona Kuning atau Risiko Rendah, yakni Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Bandung, Kab. Tasikmalaya, Kab. Sumedang, Kab. Subang, Kab. Bekasi, dan Kab. Pangandaran.
“Kalau perkembangan kasus masih stabil, kita berada di zona yang turun. Tidak ada lagi Zona Merah di Jawa Barat. Mudah-mudahan seterusnya seperti itu,” tuturnya
Terkait progres vaksinasi, Emil mengatakan bahwa pihaknya akan fokus pada sasaran lansia, terutama di daerah tujuan mudik.
“Vaksinasi kita ini masih lemah di lansia. Jadi, tadi arahan saya, lansia ini butuh pendampingan saat penyuntikan. Diutamakan lansia yang punya anak yang merantau,” ucapnya.
Baca Juga:Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Kunjungi Mak Iros Penderita Stroke di Desa CiudianJompo Miskin di Banjarwangi ini Tak Punya NIK dan Tak Terdaftar di DTKS, Tak Bisa Dapatkan Bantuan Pemerintah
Selain itu, Emil menuturkan bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Jabar akan menyiapkan skenario penyekatan sebagai antisipasi mudik di daerah Jabar.
“Skenario dari sekarang harus sudah disiapkan, sehingga mereka-mereka yang melanggar bisa diputarbalikan,” ucapnya.
Kang Emil pun mengimbau kepada semua masyarakat Jabar untuk menjalankan ibadah di Bulan Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu mesti dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19. (win/Jabar Ekspres)