Polisi di Garut Temukan 3.186 Pelanggar Lalu Lintas Selama Operasi Zebra 2025

istimewa
Polisi di Garut Temukan 3.186 Pelanggar Lalu Lintas Selama Operasi Zebra 2025
0 Komentar

GARUT — Pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2025 yang berlangsung selama dua pekan di wilayah Kabupaten Garut mencatat ribuan pelanggaran. Total 3.186 pengendara terdata melakukan pelanggaran, terdiri dari 338 pelanggar yang dikenakan tilang dan 2.848 lainnya diberikan teguran, hasil rangkuman operasi pada Senin (1/12/2025).

Kasat Lantas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi mengungkapkan bahwa kendaraan roda dua menjadi pelanggar terbanyak selama operasi berlangsung. Berbagai bentuk pelanggaran ditemukan di lapangan, terutama di titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan.

“Mayoritas pelanggaran dilakukan pengendara motor. Mulai dari menerobos lampu merah, pengemudi yang masih di bawah umur, tidak memakai helm standar SNI, sampai penggunaan plat nomor yang tidak sesuai aturan,” jelasnya.

Baca Juga:Penerbitan SLHS untuk SPPG di Garut Dipercepat, Ditarget Rampung Akhir 2025Garut Masuk Tiga Besar, Sebagai Daerah dengan Pekerja Rentan Terbanyak

Untuk pengendara mobil, pola pelanggaran yang muncul tidak jauh berbeda. Banyak pengemudi yang masih kurang tertib saat menghadapi persimpangan dengan lampu lalu lintas.

Aang menegaskan, Operasi Zebra Lodaya bukan hanya diarahkan untuk menindak pelanggar. Pendekatan preventif dan edukatif menjadi salah satu fokus utama di lapangan. Petugas tak sekadar melakukan penindakan, melainkan juga memberikan imbauan serta pemahaman mengenai pentingnya keselamatan di jalan.

“Inti operasi ini bukan sekadar memberi sanksi, tetapi menumbuhkan disiplin berkendara. Kami lakukan penyuluhan, pembagian pamflet, serta kegiatan preemtif lainnya agar pesan keselamatan sampai ke masyarakat,” terangnya.

Program edukasi juga menyasar para pelajar melalui kegiatan Police Goes to School, sekaligus ditempatkan di kawasan padat aktivitas, traffic light, hingga pusat kota.

Operasi Zebra Lodaya ini berlangsung pada 17–30 November 2025 dan melibatkan 150 personel gabungan. Kegiatan diarahkan untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas menjelang momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru.

“Operasi ini momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya keselamatan. Kami terus mendorong masyarakat agar memprioritaskan etika dan aturan berkendara demi keamanan bersama,” pungkas Aang. (*)

0 Komentar