Dinas Damkar Garut Banyak Tangani Kejadian Non Kebakaran, Buka Cincin Sampai Evakuasi Sarang Tawon

Petugas Damkar Garut bantu lepas cincin yang sulit dilepas (istimewa)
Petugas Damkar Garut bantu lepas cincin yang sulit dilepas (istimewa)
0 Komentar

GARUT – Dinas Pemadam Kebakaran (Dinas Damkar) Kabupaten Garut sepanjang tahun 2024 banyak menangani kejadian non kebakaran. Bahkan kejadian non kebakaran ini lebih banyak dari kebakaran itu sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa tugas berat yang diemban petugas Damkar tidak hanya berurusan dengan api saja. Namun banyak insiden yang harus mereka bantu.

Untuk kejadian non kebakaran yang ditangani Dinas Damkar Garut tercatat sebanyak 883 kasus. Berbeda jauh dibandingkan jumlah kebakaran sepanjang tahun 2024 yang hanya 253 kali kejadian.

Baca Juga:Kebakaran di Garut Kebanyakan Karena Faktor Kelalaian ManusiaPemesanan Hotel di Garut untuk Nataru Mulai Ramai, Beberapa Hotel Sudah Penuh

” Untuk non-kebakaran sampai hari Jumat kemarin tanggal 20 Desember itu jumlahnya sekitar 883,” tegas Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan Non Kebakaran, Yuli Senin (23/12).

Diantara kejadian non kebakaran yang ditangani itu antara lain evakuasi sarang tawon, pelepasan cincin yang susah dilepas, dan evakuasi ular.

” Itu kebanyakan kita mengevakuasi sarang Tawon, kemudian yang paling ini lagi pelepasan cincin yang susah dilepas, ketiganya kita evakuasi ular, kalau yang lainnya itu minim lah tidak terlalu ini,” katanya.

Selain itu, Yuli juga menambahkan tidak ada penyelamatan yang aneh, hanya saja pelepasan cincin yang susah dilepas kadang ada yang sampai masuk ke kulit atau ke daging. Jika kondisinya sudah luka maka pihak damkar merekomendasikan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit.

“Paling aneh, ga ada sih kalau aneh, paling kaya evakuasi cincin, itu kan kadang ada yang sampai udah masuk si cincinnya itu ke kulit atau ke dagignya, pihak rumah sakit ataupun puskesmas juga di apa ya Dioper lagi ke Dinas Pemadam untuk evakuasi itu, tapi dari pihak pemadam juga karena misalkan situasi itu kan sudah luka pasti kita dirujuk lagi ke puskesmas atau rumah sakit, nah dari kita nanti mendampingi, takutnya nanti kan takut infeksi atau gimana,” pungkasnya. (rizka)

0 Komentar