RADAR GARUT-Candi Cangkuang adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Kabupaten Garut Jawa Barat. Candi ini menjadi simbol keanekaragaman budaya dan warisan sejarah Nusantara.Berbeda dengan candi-candi besar lainnya seperti Borobudur atau Prambanan, Candi Cangkuang memiliki ukuran yang relatif kecil, tetapi menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang besar.
Lokasinya yang berada di sebuah pulau kecil di tengah Danau Cangkuang menambah daya tarik tersendiri. Pengunjung harus menyeberang menggunakan rakit tradisional untuk mencapai pulau tersebut, memberikan pengalaman unik dan berbeda dari destinasi wisata sejarah Garut.
Nama Candi Cangkuang berasal dari pohon cangkuang (Pandanus furcatus) sejenis pohon palem yang banyak tumbuh di daerah tersebut. Candi ini merupakan peninggalan dari peradaban Hindu yang berkembang pada abad ke-8 hingga ke-9.
Baca Juga:Mulai Tahun Depan, Pekerja Gaji di Bawah Rp10 Juta Bebas Pajak PenghasilanPersiapan Libur Akhir Tahun, Polisi & Dishub Cek Kelayakan Bus di Terminal Guntur
Di sekitar candi juga ditemukan makam seorang tokoh penyebar agama Islam, Arif Muhammad, yang menandakan adanya pertemuan budaya Hindu dan Islam di kawasan ini. Hal ini menjadikan Candi Cangkuang sebagai simbol toleransi antaragama yang telah ada sejak zaman kuno.
Di dalam candi ditemukan lingga dan yoni, yang merupakan simbol pemujaan dalam agama Hindu, menunjukkan bahwa candi ini dahulu digunakan sebagai tempat ibadah.
Keunikan lain dari Candi Cangkuang adalah keberadaan Kampung Pulo di sekitarnya. Kampung ini dihuni oleh keturunan Arif Muhammad dan memiliki tradisi adat yang unik.
Candi Cangkuang Garut Situs Sejarah Simbol Keanekaragaman Budaya
Candi Cangkuang adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Candi ini menjadi simbol keanekaragaman budaya dan warisan sejarah Nusantara.
Berbeda dengan candi-candi besar lainnya seperti Borobudur atau Prambanan, Candi Cangkuang memiliki ukuran yang relatif kecil, tetapi menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang besar.