RADAR GARUT – Proyek pembangunan beach club yang direncanakan oleh Raffi Ahmad di Gunungkidul sudah menciptakan gelombang kontroversi yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Polemik ini sudah mencapai puncaknya saat Raffi Ahmad mengumumkan keputusannya untuk mundur dari proyek itu lewat video yang posting di akun Instagram pribadinya, @raffinagita1717.
Dalam pernyataannya, Raffi Ahmad menyatakan alasan di balik keputusannya buat mundur, yang terutama dipicu oleh kekhawatiran masyarakat tentang potensi dampak lingkungan dari proyek itu.
Baca Juga:Belum Banyak yang Tahu, Inilah Pelajaran dan Hikmah dari Ibadah HajiYamaha Indonesia Resmi Luncurkan Motor NMAX Turbo Generasi Ketiga Tahun 2024
“Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan proyek ini,” kata Raffi Ahmad, sambil menegaskan bahwa setiap bisnis yang beliau jalankan harus mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia serta memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Proyek ini pertama kali diumumkan lewat akun Instagram @raffinagita1717 pada tanggal 16 Desember Tahun 2023, dengan Raffi Ahmad menyampaikan antusiasmenya buat memulai pembangunan villa, beach club, dan resort spa di Pantai Krakal, Gunungkidul.
Akan tetapi, rencana ini segera menemui tantangan serius dari berbagai macam pihak, termasuk organisasi lingkungan hidup seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja, yang mengkhawatirkan kerusakan yang akan memungkin ditimbulkan terhadap Kawasan Bentangan Alam Karst atau singkatnya (KBAK) Gunung Sewu.
Walhi tak sendirian dalam penolakannya tentang proyek ini, dengan munculnya petisi online di change.org yang mengajak buat menolak pembangunan resort Raffi Ahmad di Gunungkidul.
Tak hanya itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, juga menegaskan bahwa izin resmi buat proyek beach club itu belum dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Menurutnya, proyek ini pada saat ini cuman sebatas wacana investasi dan belum mencapai tahap pembangunan konkret.
Sunaryanta, yang ditemui di kantor Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, menyoroti pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab buat kepentingan masyarakat setempat, yang jumlahnya itu mencapai 776.622 orang.
Baca Juga:Performanya Makin Gahar dan Pengisian Batrenya Super Cepat, Begini Spesifikasi Infinix Zero UltraSuka Ngatur, Maxime Bouttier Ghosting Luna Maya Hingga Pernah Nangis
Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terhadap investasi di daerahnya, Sunaryanta menegaskan bahwa pemanfaatan sumber daya alam itu harus tetap mematuhi peraturan yang berlaku, sambil menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi serta perlindungan lingkungan.