RADAR GARUT- Status tanggap darurat diberlakukan di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat mulai tanggal 1 Maret 2024. Pengaktifan status tanggap darurat ini akan berlangsung selama 12 hari ke depan.
Kampung Cigombong mengalami bencana tanah gerak pada tanggal 18 Februari 2024, dan hingga Jumat (1/3), pergerakan tanah masih terjadi dan dampaknya semakin meluas.
Anne Hermadianne Adnan, Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, menyatakan bahwa pergerakan tanah terjadi per menit, dan perlu diantisipasi adanya timbunan tanah yang masuk ke Sungai Cidadap.
Baca Juga:Kejaksaan Agung Menetapkan Helena Lim Sebagai Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi PT TimahKalah dari Indonesia, Vietnam Resmi Pecat Philippe Troussier
“Keamanan kini diperketat untuk masuk ke lokasi bencana siang dan malam karena pergerakan tanah mulai per menit,” kata Anne.
BPBD Jawa Barat telah mengirimkan bantuan berupa 50 paket sembako dan 25 dus air bersih. Pihak BPBD Kabupaten Bandung Barat juga telah mendirikan posko bencana dan dapur umum. Dampak dari bencana tanah gerak ini mencakup kerusakan berat pada 3 rumah, kerusakan sedang pada 8 rumah, dan 36 rumah lainnya terancam terdampak.
Selain itu, bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada bangunan SD Negeri Babakan Talang, satu fasilitas umum, dan akses jalan Desa Cigombong – Cihurang. “Penyebab utama dari kejadian ini adalah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut serta tanah yang labil,” tambahnya.
Dampak bencana ini telah mengakibatkan 47 KK/155 jiwa terdampak dan 48 KK/192 jiwa mengungsi. BPBD Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat, yang sedang melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penggunaan alat berat serta persiapan posko tanggap darurat dan perlengkapannya.
Anne menyebutkan bahwa saat ini penanganan fokus pada perbaikan akses jalan yang tertutup karena longsor agar tidak ada masyarakat yang terisolir. Selain itu, hasil investigasi bersama dengan aparat setempat juga mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara dihentikan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, sehingga siswa belajar dari rumah untuk sementara waktu.