GARUT – Salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas nama Ela Lestari warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga jadi korban lembaga penyaluran tenaga kerja Luar Negeri ilegal.
Korban bekerja di Riyadh, Arab Saudi sejak Oktober 2022 dan dikabarkan kerap mendapatkan penyiksaan dan tidak menerima upah dari sang majikan.
Merespon hal itu, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi pada Sabtu (13/5) kemarin turun langsung mendatangi keluarga Ela untuk mendapatkan informasi lebih dalam. Ela diduga berangkat ke Riyadh melalui jalur yang terindikasi sebagai penyalur PMI Ilegal.
Baca Juga:DPC PKB Garut Daftar Bacaleg ke KPU, Targetkan 9 Kursi DPRDPerpaduan Balap Sepeda dan Keindahan Alam Jabar Selatan
Enjang Tedi kemudian berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) untuk melacak keberadaan Ela di Riyadh serta ke Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) guna mengadvokasi Ela agar bisa kembali berkumpul bersama keluarganya di Garut.
“Sebagaimana hasil koordinasi oleh tim saya di Jakarta dengan BP2MI, saya pun sudah sarankan agar pihak keluarga melapor dulu ke kepolisian, setelah itu akan kami kawal untuk melapor juga ke BP2MI agar mendapatkan advokasi, nanti akan ada lawyer BP2MI yang juga mengadvokasi,” ujar Enjang Tedi, Minggu (14/5/2023).
“Bahkan hari Sabtu itu juga saya langsung komunikasi dengan PPLN Saudi untuk cari info ada tidak nama Ela terdaftar pemilih karena proses pemilu 2024 sudah dimulai ya sehingga seharusnya nama Ela bisa dilacak di Saudi, ternyata info yang saya dapat Ela tidak terdaftar di PPLN Saudi,” sambungnya.
Enjang menuturkan, Ela Lastari merupakan seorang ibu dengan anak kembar usia 3 tahun yang saat ini dirawat oleh keluarga dan kolega Ela di Garut. Ela merupakan seorang janda yang ditinggal cerai oleh suaminya. Ela diketahui sudah berada di Saudi setelah pergi meninggalkan rumah tanpa mengabari orang tua dan saudaranya terlebih dahulu.
“Ya jadi memang dari cerita keluarga nampaknya Ela ini ditawari pihak tertentu lah untuk pergi ke Saudi. Info awalnya bekerja di Bandung, tapi ternyata sudah ada di Saudi. dua bulan ini Ela katanya sulit dihubungi, Hp nya disita majikan dan sudah enggak dapat gaji juga,” jelasnya.