Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2 tahun 2022 kembali mencatatkan kinerja impresif dengan capaian 5,44% (yoy). Catatan tersebut meneruskan kinerja dari dua kuartal sebelumnya yang juga mencatatkan pertumbuhan di atas 5%. Dorongan bagi pertumbuhan ekonomi juga diperoleh dari kinerja positif dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah sekian lama menjadi salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dan terbukti memiliki daya tahan yang sangat baik, termasuk menghadapi pandemi.
Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sekitar 60 juta dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51%. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Dengan cepatnya perkembangan ekonomi digital saat ini, transformasi digital sudah menjadi suatu keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan usaha. Digitalisasi UMKM memberi banyak manfaat, antara lain membantu pemasaran produk di masa pandemi, mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan melalui penggunaan platform pembayaran digital, meningkatkan akses pasar dan pelatihan pengembangan usaha, juga termasuk mempermudah dari sisi logistik untuk delivery maupun distribusi produk ke customer.
Baca Juga:Hyundai Luncurkan Stargazer di GIIAS 2022Krisis Guru, PNS di Garut Rela Jadi Honorer Lagi Demi Melanjutkan Pengabdian
“Guna menaikkan kelas UMKM, termasuk mendorong adopsi teknologi digital, Pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia. Program tersebut mendukung UMKM agar mampu memasarkan produknya melalui e-commerce. Hingga Mei 2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 % dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8% dari total jumlah UMKM,” tutur Menteri Koordinator Airlangga Hartarto ketika menerima audiensi startup logistik digital Shipper dan sejumlah brand UMKM, Jumat (12/08).
Sekaligus dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Menko Airlangga juga melakukan dialog dan mendengarkan berbagai permasalahan serta masukan dari beberapa UMKM yang hadir antara lain yakni Avo, BLP Beauty, Strategic Advisor Family Herbal, Jilbrave, Kokumi, dan Ruby Kidz.
Menko Airlangga juga menyarankan kepada UMKM untuk lebih memperbaiki administrasi sehingga akan lebih teratur dalam masalah perpajakan. Terkait permasalahan bahan baku, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih mengutamakan penggunaan bahan dari dalam negeri, ketimbang mengandalkan impor. Selain itu, branding UMKM lokal juga harus diperkuat lagi dan diberi kesempatan agar makin berkembang dan bisa bersaing dengan brand dari luar negeri.