Radar Garut – Adrien Rabiot Ditawar Manchester United (MU) Rp 358 Miliar. Juventus pun berniat melepasnya setelah adanya kesepakatan menaikan harga.
Bagi Juventus ini kesempatan melepas gelandang Adrien Rabiot setelah tim asal Italia itu telah mendatangkan Paul Pogba dari tim yang sama, MU.
Pertanyaannya, apakah Adrien Rabiot mau? Sebab MU kini masih dalam masa pemulihan setelah terbuang dari Liga Champions.
Baca Juga:Di Sela Kunker ke Selatan Garut, Anggota DPRD Kunjungi Korban Kebakaran di Hanjuang BungbulangSelamatkan Pelajar dari Narkoba, WN88 Siap Berikan Edukasi Tanpa Pamrih
MU juga diprediksi masih sulit untuk bisa menjadi kampiun di Liga Inggris melihat persaingan dengan Liverpool, Manchester City maupun Chelsea begitu mencolok.
Apalagi dalam urusan transfer, Veronique dikenal sebagai sosok agen yang dikenal berangasan di Prancis dalam urusan transfer putranya.
Keinginan Manchester United untuk mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim panas ini sepertinya kembali menemui jalan terjal. Setelah Frenkie De Jong, kini giliran Adrien Rabiot.
United mengalihkan sasaran ke Rabiot setelah merasa sulit mewujudkan transfer De Jong dari Barcelona. United disebut sudah mencapai kesepakatan prinsipal dengan Juventus dengan menaikkan tawaran dari £ 15 juta ke £ 20 juta atau sekitar Rp 358.526.628.800
Veronique meminta United untuk menawar putranya di jendela transfer musim panas 2014 setelah kepindahannya ke AS Roma gagal. United kembali memantau Rabiot pada 2019.
Namun kegagalan lolos ke Liga Champions membuat Rabiot akhirnya berlabuh ke Juventus secara gratis dari Paris Saint-Germain.
Veronique telah mendapatkan reputasi sebagai sosok agen berangasan di Prancis. Wanita berusia 63 tahun ini pernah bentrok dengan pelatih PSG Laurent Blanc di tempat parkir.
Baca Juga:Diskusi Memanas, PKL Didampingi LSM Penjara PN Geruduk Kantor Kecamatan Tarogong KidulPesta Rakyat Simpedes di Karawang: 25 Ribu Orang Aktivasi BRIMo dalam 3 Hari Melalui Penyuluh Digital BRI
Setelah Rabiot memutuskan untuk meninggalkan PSG, ketua klub Nasser Al-Khelaifi merasa lega tidak harus berurusan dengan ibunya lagi.