GARUT – Memakai masker di tengah masyarakat dirasakan masih kendor, apalagi anak-anak. Padahal masker sebagai salah satu protokol kesehatan bukan hanya untuk orang dewasa.
Almadani Institute yang merupakan salah satu NGO di Kabupaten Garut mencoba mengambil peran sosialnya guna menyadarkan masyarakat menggunakan masker.
.
“kami fokus pada upaya edukasi warga agar membiasakan diri melaksanakan protokol kesehatan termasuk anak-anak. Karena anak-anak juga memiliki risiko yang sama terhadap penularan covid-19,” demikian dikatakan Direktur Almadani Institute, Imam Sanusi kepada media, Senin (05/07/2021).
Almadani Institute, dalam kesempatan tersebut, memberikan bantuan masker kain 3 lapis sesuai standar WHO khusus untuk anak usia 4-10 tahun.
Baca Juga:Airlangga Yakin Kader-Kader Muda Golkar Mampu Berikan Terobosan Menghadapi PandemiPenerima Rutilahu di Kelurahan Paminggir Tampak Bahagia Dikunjungi Yudha, Anggota DPRD Garut
Bantuan masker anak tersebut salah satunya diberikan kepada Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut sebanyak 4.500 masker dan telah diterima oleh Sekretaris Kecamatan Mekarmukti, Ma’mun Gunawan pada Minggu (04/07/2021) di kawasan Giriawas Cikajang.
Imam Sanusi yang juga mahasiswa magister IPI Garut berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya bermasker termasuk anak-anak.
Pemerintah Kecamatan tentu memiliki peran sentral dalam mengoordinasikan upaya-upaya pencegahan dan penanganan pandemi, termasuk dampak sosialnya.
Sementara itu, Ma’mun Gunawan membenarkan bahwa dirinya telah menerima bantuan masker anak melalui salah seorang Volunteer Almadani Institute dan pada senin siang langsung didistribusikan melalui Posyandu dan lembaga PAUD yang ada di kecamatan Mekarmukti.
“Ada sekitar 43 posyandu dan 41 lembaga satuan PAUD yang tersebar dilima Desa yang ada di Kecamatan Mekarmukti, kami bagikan melalui HIMPAUDI, IGTK dan Pendamping Posyandu Desa agar rekan-rekan guru PAUD dan kader posyandu ikut bergerak melakukan edukasi kepada warga sekaligus membagikan masker tersebut. Kami juga bagikan ke Puskesmas dan diruang pelayanan kecamatan agar jika ada pengunjung anak yang tidak bermasker bisa langsung diedukasi,” ujar Ma’mun.(fer)