Pedagang Pasar Samarang Ancam Demo Besar-Besaran, Jika Disperindagpas-ESDM Garut Tidak Menertibkan PKL Illegal

Pedagang Pasar Samarang Ancam Demo Besar-Besaran, Jika Disperindagpas-ESDM Garut Tidak Menertibkan PKL Illegal
0 Komentar

Penulis : Iqbal Gojali | Editor : Feri Citra Burama

RadarPriangan.com, GARUT – Ratusan warga pedagang pasar wisata Samarang, Kabupaten Garut mengancam aksi demo besar-besaran ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagpas ESDM) jika tidak menyelesaikan persoalan pedagang Illegal.

Mereka menyebut bahwa kondisi pasar saat ini carut marut, namun keluhan mereka tidak pernah didengarkan dan ditindaklanjuti.

Salah seorang pedagang, H Asep Hasbuloh (50) mengatakan bahwa saat ini kondisi pasar wisata Samarang sangat tidak layak disebut sebagai pasar wisata.

Baca Juga:Kontraksi Ekonomi Jabar Minus 5,98 PersenDisparbur Jabar Geliatkan Bisnis Travel Umrah via Bandara Kertajati

“Coba saja lihat sekarang, yang jualan seenaknya saja ada di depan padahal seharusnya tidak boleh. Mereka ini ilegal,” ujarnya, Kamis (13/8/2020).

Persoalan tersebut, menurutnya berdampak kepada pendapatan pedagang-pedagang asli dan menempati lapak-lapak resmi di dalam bangunan pasar. Ia menyebut bahwa mereka yang berjualan di luar, beberapa diantaranya bukan padagang lama.

“Mereka (para pedagang di luar) ini bahkan menutup akses ke dalam bangunan pasar. Jadinya pembeli tidak bisa mengakses ke dalam bangunan. Dampaknya tentu pada penghasilan pedagang. Ada yang sampai kehilangan penghasilan hingga 70 persen karena kondisi ini,” jelasnya.

Pihak kecematan pun bahkan sempat memfasilitasi namun tidak ada perubahan berarti.

Langkah tegas pun sempat dilakukan dengan tidak membayar uang retribusi karena ingin persoalan tersebut diperhatikan.

“Tapi saat tidak membayar mereka bukan memerhatikan persoalan dengan menertibkan, malah biasa aja, tapi mencatat saja. Tentu kami bertanya-tanya, ada apa ini sebenarnya,” ungkapnya.

Asep mengaku tidak tahu bagaimana para pedagang yang membuka lapak di luar bisa berjualan begitu saja. Ia pun tidak mengatahui secara pasti apakah ada kegiatan jual beli lapak dalam prosesnya atau tidak.

Baca Juga:Penutupan Gedung Sate Diperpanjang, 40 ASN yang Terpapar Dinyatakan SembuhKasus Positif Terus Bertambah, Rencana Sekolah Tatap Muka di Garut Minta Dikaji Ulang

“Kami hanya ingin semuanya bisa diselesaikan segera dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Kalau malah terus mengabaikan begitu saja, kami para pedagang pasar wisata Samarang akan menggelar aksi besar-besaran. Semua pedagang sudah siap bergerak karena cape malah seperti ini terus tanpa ada perubahan yang jelas,” ucapnya. (igo/RP)

0 Komentar