GARUT – Pilkada 2024 di Kabupaten Garut telah menjadi panggung bagi inovasi dalam strategi kampanye politik. Salah satu terobosan dan gagasan antara lain ” Taros Helmi ” program yang digagas Relasi Hebat ( relawan demokrasi Helmi Budiman Yudi Lasminingrat).
Program ” Taros Helmi ” menawarkan platform dialog langsung antara dr. Helmi Budiman dengan pemilih potensial, terutama anak muda yang menjadi target utamanya.
Tak pelak, model kampanye Pilkada Garut 2024 ini telah menciptakan ruang bagi hadirnya pertanyaan, tanggapan, dan diskusi yang lebih intensif, serta menghadirkan demokrasi yang mencerdaskan. Dengan demikian pula program ” taros Helmi ” telah menciptakan model kampanye yang edukatif dengan sentuhan “politik gagasan”.
Baca Juga:ASIH Miliki Komitmen Kuat Majukan Pelaku UMKM di JabarYudha Keliling Leles dan Kadungora, Perjuangkan Warga Miskin yang Termarjinalkan
Ketua Relasi Hebat Ihsan Munawar mengungkapkan Program kampanye ” Taros Helmi ” ini juga sebagai gagasan untuk melahirkan pemilih – pemilih cerdas untuk mengetahui visi – Misi dan gagasan calon pemimpinya menuju Garut lebih someah.
Beeberapa poin yang menunjukkan perbedaan antara ” taros Helmi ” dengan model kampanye lainnya yaitu ” taros Helmi ” menghadirkan keterlibatan aktif pemilih, terutama anak muda, dalam proses kampanye. Dengan demikian program ini telah menciptakan interaksi yang lebih nyata dan merangsang partisipasi aktif para pemuda-Pemudi Kabupaten Garut.
Dengan mempertimbangkan perbedaan ini, “Taros Helmi ” dapat dianggap sebagai usaha untuk menghadirkan model kampanye yang lebih dinamis, terbuka, dan mendekatkan pemimpin dengan pemilih. Meskipun formalitas tetap penting dalam suatu kampanye, pendekatan yang lebih inklusif dan berfokus pada pertukaran gagasan. Di “Taros Helmi ” dapat menjadi alternatif yang menarik dan merangsang partisipasi politik.
Dalam perspektif komunikasi politik kampanye model “Taros Helmi ” telah mengacu pada fokus pada perdebatan, penyusunan, dan pertukaran ide atau konsep dalam konteks politik. Program ini menciptakan suasana di mana ideologi dan gagasan menjadi pusat perhatian, bukan sekadar retorika atau citra personal.