Oleh sebab itu, Rhesa juga berharap para anak muda untuk tidak apatis terhadap politik dan berpesan agar anak muda mencari pemimpin yang memiliki pandangan ke depan menyongsong Indonesia emas 2045.
” Jadi di sinilah saatnya kita mentransisikan dengan berjuang di situ,” ujar Rhesa.
” Karena ini kaitannya dengan kebangsaan juga ya, kalau bukan anak muda meneruskan memimin bahaya ini. Karena Indonesi bagaimanapun juga terdiri dari berbagai pulau kemudian juga suku bangsa, Bahasa. Garut sendiri juga masyarakatnya, berbagai elemen masyarakat ada, berbagai kelompok ada, dinamis. Seingga harapannya anak muda harus melek politik. Tetap melihat politik ini adalah suatu yang harus diperjuangkan. Sehingga ke depan Indonesia makin maju,” ujarnya.
Baca Juga:Biebie Bagja Optimis Kontingen Voli Bayongbong Bisa Raih Emas di Porkab GarutKecamatan Cikajang Jadi Tuan Rumah Babak Kualifikasi Voli Porkab Garut Wilayah II
Bagaimana Cara Merangkul Masyarakat Garut?
Ketika ditanya bagaimana cara meningkatkan elektabilitas dan populeritas, Rhesa mengatakan bahwa dirinya harus turun ke masyarakat untuk mengenalkan diri.
Selain itu, sosialisasi melalui Baliho juga sudah dilakukan, walaupun Rhesa belum tahu persis sejauh mana efektivitasnya.
Kaitan hal itu, Ia akan meluncurkan program kaitan dengan pertanian dan anak muda dalam waktu dekat.
” Terkait populeritas, elektabilitas, pertama saya harus turun ke masyarkat. Kemudian pengenalan melalui baliho walaupn tidak paham efektivitasnya. Ada program yang akan saya luncurkan juga kaitan pertanian, anak muda. Akan saya lakukan sebagai kontribusi kepada masyarakat,” ujarnya.
Garut Disebut Tertinggal Tapi Punya Potensi Lebih Dibanding Daerah Lain
Ketika ditanya kenapa Kabupaten Garut ini selalu tertinggal. Menurut Rhesa hal itu dipengaruhi oleh faktor SDM. Meskipun demikian, kita jangan berkecil hati karena sebetulnya Garut punya keunggulan lebih di beberapa bidang.
” Tidak usah berkecil hati karena meskipun tadi dibilang tertinggal. Sebenarnya jika dibandingkan dengan daerah lain Garut saya melihat tetap punya potensi yang bagus. Anak mudanya kreatif, dinamis. Jadi itu modal yang bisa kita teruskan. Dengan kelompok budayawan yang punya karya, dengan orang asli Garut yang punya keterampilan tangan, kulit, barbershop yang di daerah lain belum tentu ada dan itu ada di Garut,” ujarnya.(bbr/fer)