GARUT – Di tengah semakin intensifnya iklim politik menjelang pemilukada, masyarakat Garut sedang gencar mengutarakan keinginannya akan sosok pemimpin muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang seluk-beluk birokrasi. Karena penduduknya berasal dari berbagai kecamatan, suara kolektif mereka mencerminkan kerinduan akan pembangunan dan kemajuan daerah yang transformatif.
Di tengah kondisi politik saat ini, aspirasi-aspirasi ini menjadi sebuah seruan yang tidak dapat diabaikan oleh calon pemimpin. Masyarakat Garut sangat menantikan perkembangan transformatif yang akan membentuk masa depan komunitasnya. Mereka mendambakan pemimpin muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang birokrasi dan dapat membimbing mereka menuju jalan yang lebih cerah.
Warga Kecamatan Garut Kota, Anton (35) menyebut bahwa sudah saatnya kepemimpinan Kabupaten Garut dipercayakan kepada generasi muda yang memiliki tenaga dan pemahaman menyeluruh mengenai birokrasi.
Baca Juga:Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit GarutRutan Garut Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis HAM
“Hal ini tidak hanya penting untuk efisiensi operasional pemerintahan, namun juga untuk menyederhanakan prosedur birokrasi yang sering menimbulkan tantangan bagi masyarakat,” sebut Anton, Senin (17/6).
Ia menyampaikan harapannya agar para pemimpin generasi muda mampu mengefektifkan dan mempercepat proses birokrasi yang kerap menghambat usaha kecil seperti miliknya. Ia yakin dengan menyederhanakan prosedur tersebut, akan membuka jalan bagi pertumbuhan dan kemajuan usaha kecil.
Sementara, Rina guru berusia 28 tahun asal Kecamatan Banyuresmi menekankan pentingnya inovasi dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Ia menyoroti bahwa pemimpin muda biasanya memiliki tingkat literasi teknologi yang lebih tinggi dan lebih mahir dalam menerima perubahan.
“Hal ini penting agar Garut tidak ketinggalan dalam pelayanan publik dan kemajuan secara keseluruhan,” menurut Rina.
Di era teknologi modern ini, Rina menekankan pentingnya pemerintah daerah memanfaatkan perangkat digital untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi pelayanan publik. Ia meyakini bahwa pemimpin muda yang memiliki pemahaman mendalam mengenai birokrasi dan teknologi dapat mendorong revolusi digital di sektor pendidikan, sehingga menghasilkan pengalaman belajar mengajar yang lebih menarik dan efisien bagi siswa.
Hendra (42) warga Kecamatan Pameungpeuk mengungkapkan keinginannya agar pemimpin baru bisa memperjuangkan kepentingan petani. Ia menilai sektor pertanian masih terabaikan dan memerlukan dukungan lebih besar.