RADAR GARUT – Sepi peminat Vaksin Covid-19 di Kota Bandung.
Angka penderita COVID-19 pernah mengalami kenaikan di Indonesia, hal itu membuat sejumlah daerah siaga. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian juga mengungkapkan sampai Januari tahun 2024 ini, Kota Bandung tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
“Fluktuatif ya, sampai sekarang yang terkonfirmasi aktif masih di kisaran 50 kasus. Kadang-kadang di bawah itu, pernah juga terekam ada 60 penderita. Jadi kenaikannya belum signifikan,” Ungkap Anhar ditemui di Puskesmas Caringin, Pada hari rabu (10/1/2024).
Ia juga menjelaskan tak ada pola penyebab spesifik dari para penderita ini. Biasanya, masyarakat yang terkena virus COVID-19 sebab saling tular kurangnya menjaga PHBS (Pola Hidup Bersih serta Sehat).
Baca Juga:Respons Cak Imin Menohok Setelah khofifah Nyatakan Dukung Prabowo-GibranKedekatan dengan Ayu Ting Ting, Boy Wiliam Sudah Mulai Buka-bukaan
Angka kasus yang tidak melonjak tinggi membuat keinginan masyarakat buat vaksin pun loyo. Ia juga mengatakan, vaksin yang sudah disediakan oleh Dinkes Kota Bandung pada pekan ini, cuman tersalurkan oleh segelintir masyarakat saja.
“Jadi saya coba serap laporan dari masyarakat, dari akhir tahun kemarin kami sudah dapat 7.000 vaksin. Ini yang tahap awal saja baru kami ambil 1.500. Masyarakat responnya masih minim, ya kita tidak memaksa. Makanya Kemenkes bilang vaksin ini utamakan untuk lansia, tenaga kesehatan, kelompok risiko tinggi, hanya itu yang gratis. Tapi sekarang sejauh ini di kota Bandung masih gratis semua, itu saja masih sedikit banget yang kepake,” Katanya.
Ia juga mengatakan, hal ini membuat Puskesmas tak membuka kesempatan vaksin setiap hari. Kalau masyarakat Kota Bandung berminat buat vaksin, bisa melakukan pendataan terlebih dahulu ke Puskesmas yang terdekat, sambil menunggu konfirmasi kesediaan vaksin.
Hal ini buat mencegah supaya tidak ada vaksin yang sudah disediakan namun terbuang percuma sebab tidak ada peminat.
“Sekarang sebenarnya semua Puskesmas sudah tersedia. Tapi Puskesmas itu kalau mau buka vaksin pasti hati-hati, karena kalau sudah ambil satu vaksin, dalam waktu lebih dari 24 jam harus dibuang. Jadi pasti mereka ngumpulin dulu siapa yang berminat vaksin. Minimal 5 orang lah,” ujar Anhar.