“Bank Bjb diminta oleh Gubernur Sumut untuk _sharing_ bagaimana menjadi perbankan daerah yang kompetitif,” ujarnya.
Kang Emil pun memberikan masukan kepada Bank Sumut agar melakukan digitalisasi layanan yang akan membawa lompatan pertumbuhan kredit secara signifikan.
“Masukan untuk Bank Sumut, salah satu yang paling besar adalah pada saat kita digitalisasi layanan, itu lompatan pertumbuhan kreditnya luar biasa. Ini juga yang sudah dilakukan oleh Bank Bjb,” sebutnya.
Baca Juga:Penerapan GCG Yang Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3 Asean Corporate Governance Scored CardSatu Abad Observatorium Bosscha, Ridwan Kamil Sebut Cagar Budaya Dunia yang Perlu Dijaga
Bank Bjb juga diinstruksikan untuk memberikan kredit kepada Pemda Kabupaten/Kota ketika APBD-nya tidak mencukupi. Dengan begitu masyarakat tetap bisa merasakan perubahan pembangunan secara cepat tanpa harus mengandalkan APBD.
“Inovasi ini yang kami lakukan di Jabar sehingga tumbuhnya luar biasa,” ucap Kang Emil.
Sapa komunitas Sunda
Dalam kunjungan kerja tiga harinya ke Sumut, selain melakukan sejumlah kerja sama, Kang Emil juga akan menyapa komunitas Sunda di Sumut.
“Tentunya saya datang ke sini juga rindu dengan komunitas Sunda di Sumut, kita akan ada agenda pada Kamis (2/2/2023) pagi,” ungkapnya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melihat kondisi perekonomian khususnya perbankan di Jabar tumbuh dengan baik. Inilah yang melatarbelakangi pihaknya ingin belajar ke Jabar dalam hal pengelolaan bank daerah dan kemandirian ekonomi pesantren.
“Kondisi perekonomiankhususnya perbankan di Jawa Barat akan menjadikan pembelajaran untuk Sumut, makanya beliau (Kang Emil) datang ke sini,” ucap Edy.