GARUT – Karangan bunga tanda duka cita banyak berjejer yang ditujukan untuk Almarhum Kyai Haji (K.H) Aceng Zakaria terpajang di sekitaran rumah duka di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Karangan bunga ini datang bukan hanya dari perorangan tapi juga dari organisasi. Seluruhnya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya K.H Aceng Zakaria yang pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Islam (Persis) periode 2015 – 2020.
Terlihat pula adanya karangan bunga dari Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Purnomo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan beberapa karangan bunga dari organisasi dan perseorangan lainnya.
Baca Juga:Warga Cianjur Panik, Guncangan Gempa Kembali TerjadiRSUD di Bandung Barat Siap Tampung Korban Gempa Cianjur, Hengky Kurniawan Bilang Begini
Tak hanya karangan bunga yang banyak di sekitar rumah duka, pada proses pengantaran Almarhum ke peristirahatan terakhirnya, nampak ribuan masyarakat dari berbagai elemen datang untuk mengantarkan beliau sampai kepada peristirahatannya.
Humas PT. Pertamina Persero Cabang Garut Dindin Komarudin juga tampak melayat untuk mengucapkan duka cita.
Dindin yang pernah menjadi murid KH Aceng Zakaria mengatakan, semasa hidupnya, beliau adalah sosok yang bersahaja dan sangat dekat dengan umat.
“Karena di samping ilmunya yang luas dan begitu mendalam, beliau juga mengajarkan kepada murid – muridnya agar tetap tidak merasa sombong ketika memiliki suatu ilmu,” kata Dindin pada hari Selasa (22/11/2022).
Dindin mengatakan, suri tauladan yang diberikan kepada seluruh masyarakat pun sudah diakui oleh berbagai organisasi dan juga masyarakat luas.
Dindin pun mendoakan kepada almarhum agar diwafatkan secara khusnul khotimah, dan kelak bisa dikumpulkan bersama dengan kekasih – kekasih Allah SWT.
“Untuk keluarganya, mudah – mudahan diberikan kekuatan dan ketabahan, dan tentunya bagi kita yang selaku umatnya merasa kehilangan. Dan senantiasa berdoa kepada almarhum,” katanya.
Baca Juga:Buka Akses ke Global Supply Chain di KTT G20, Bukti Komitmen BRI pada UMKMIsu Panas Meninggalnya Ki Joko Bodo Sang anak Berikan penjelasan
Tak hanya Dindin, salah satu masyarakat sekitar yang melayat Herryantono (64) pun turut bersedih atas kepulangan beliau ke pangkuan Allah SWT.
“Ketika sedang mendengar ceramahnya, beliau bisa menyampaikan pesan – pesannya secara mengesankan, enak disimak, dan humornya bisa membuat sebuah senyuman di hati,” kata Herryantono.