GARUT – Meskipun gagal meraih target yang diharapkan pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut tetap mengapresiasi para atlet.
Ketua KONI Kabupaten Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan bagaimanapun juga, para atlet ini sudah memberikan hasil yang maksimal dan bisa meraih prestasi yang signifikan.
“Kami memiliki target untuk bisa meraih emas kurang lebih 30 ke atas. Dan kita berharap berada pada posisi 10 besar. Sehingga, secara total medali yang kita peroleh itu dari 44 medail menjadi 88 medali,” kata Abdusy Syakur Senin (21/11/2022).
Baca Juga:Transformasi Berkelanjutan jadi Kunci Laba BRI Tumbuh 106,4 PersenGempa Bumi Sebabkan Kerusakan di Kabupaten Cianjur, Rumah Warga Hingga Gedung DPRD Rusak
Dia mengatakan, ada beberapa Cabang Olahraga (Cabor) pada ajang Porprov Jabar 2022 ini yang agak meleset dari target awal.
Karena, ada suatu Surat Keputusan (SK) yang membuat KONI Kabupaten Garut dan juga beberapa KONI di beberapa Kabupaten atau Kota yang terkejut atas SK ini.
“Biasanya, ketika ada pertandingan Porprov maka ada dulu BK (Babak Kualifikasi), untuk menyaring siapa saja yang mengikuti Porprov. Nah, masalahnya kemarin banyak atlet yang tidak ikut babak kualifikasi, tapi langsung bertanding,” katanya.
“Itu memungkinkan kalau atlet tersebut dari Tuan Rumah, karena Tuan Rumah memiliki Privilege. Tapi, yang terjadi kemarin ada beberapa cabor yang terjadi inkonsistensi Pengurus KONI Jawa Barat,” katanya.
Dia mencontohkan, ada 7 atlet di Cabor Gulat yang tidak mengikuti BK. Tiba-tiba atlet tersebut mengikuti pertandingan pada Porprov.
“Sehingga tadinya Garut menargetkan mendapatkan 4 Emas di Gulat, itu gara – gara ada atlet dari Jawa Timur yang masuk mewakili satu Kabupaten/Kota, kita langsung jebol,” katanya.
Tak hanya gulat, pada Cabor Silat pun, Kabupaten Garut merasa terpuruk karena SK dari Pengurus KONI Jabar yang membuat target medali emas di Kabupaten Garut pun tidak tercapai.
“Dulu aturan silat itu adalah 17 – 25 tahun. Tiba – tiba, itu ada aturan bahwa boleh yang atlet bertanding di atas 25, asal tidak mencapai 35 tahun,” katanya.
Baca Juga:Resep Membuat Burayot, Makanan khas GarutResep Membuat Kue Ladu, Makanan Khas Malangbong Garut
Tak hanya Kabupaten Garut saja yang dirugikan atas SK ataupun peraturan tersebut, beberapa Kabupaten/Kota yang bertanding pada Porprov ini merasa dirugikan atas ajang Porprov ini.