Sementara itu, tingkat obesitas telah mencapai “proporsi epidemi” di Eropa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Masalah ini disorot dalam sebuah laporan besar yang diungkapkan di Kongres Eropa tentang Obesitas pada bulan Maret lalu.
Pengawas kesehatan WHO memperingatkan bahwa tidak ada negara di kawasan itu yang diharapkan untuk menghentikan kenaikan tingkat obesitas pada tahun 2025.
Baca Juga:Ditemani Aktivis JIL, Eko Kuntadhi Minta Maaf Langsung ke Ustazah Imaz di Ponpes LirboyoJadwal Liga Inggris 2022/2023 Pekan 8: Ada 3 Laga Tunda Termasuk Chelsea vs Liverpool
“Yang mengkhawatirkan, telah terjadi peningkatan yang konsisten dalam prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas dan tidak ada satu pun negara anggota kawasan ini yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai target menghentikan peningkatan obesitas pada tahun 2025,” tulis laporan tersebut dikutip dai Russian Today.
Obesitas menyumbang sekitar 1,2 juta kematian dan menyebabkan sekitar 200.000 kasus kanker di wilayah tersebut setiap tahunnya.
Angka ini akan tumbuh lebih jauh lebih cepat dan di beberapa negara obesitas diproyeksikan mengambil alih urutan petama sebagai faktor penyebab risiko kanker lainnya kata laporan itu.
“Di seluruh wilayah Eropa WHO, obesitas kemungkinan besar bertanggung jawab langsung atas setidaknya 200.000 kasus kanker baru setiap tahun, dengan angka ini diproyeksikan meningkat dalam beberapa dekade mendatang,” bunyi dokumen itu.
Diketahui orang Amerika menghabiskan lebih dari $30 miliar dalam bentuk makanan ringan
Saat ini, sekitar 59% orang dewasa di Eropa kelebihan berat badan atau obesitas, menurut angka WHO.
Masalah ini juga mempengaruhi anak-anak, menjangkiti sekitar 7,9% anak di bawah usia lima tahun dengan jumlah sekitar 4,4 juta sudah mengalami masalah dengan kelebihan berat badan.
Baca Juga:Penantian Selama 16 Tahun, Menunggu Rafflesia Arnoldii Mekar di Kebun Raya BogorMasjid Raya Al-Jabar, Ridwan Kamil Targetkan Desember Bisa Dipakai Salat
Situasi ini secara signifikan lebih buruk di antara anak-anak usia sekolah, sementara tren menurun terjadi pada usia remaja, dengan sekitar seperempat menderita.
Obesitas lebih tinggi di Eropa daripada di wilayah lain mana pun di dunia kecuali Amerika menurut laporan tersebut dikutip dari Russian Today.
Pendekatan komprehensif harus diambil untuk mengatasi masalah ini, kata WHO, mengakui bahwa “tidak ada intervensi tunggal yang dapat menghentikan munculnya epidemi yang berkembang.”
Langkah-langkah yang diusulkan termasuk peningkatan pajak untuk minuman manis dan subsidi untuk makanan sehat, pembatasan iklan makanan tidak sehat untuk anak-anak, serta “peningkatan akses ke layanan manajemen obesitas dan kelebihan berat badan di perawatan kesehatan primer sebagai bagian dari cakupan kesehatan universal.