Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal mengatakan kampanye spam paling canggih menggunakan kombinasi manusia dan otomatisasi.
Twitter tidak mungkin dapat melacak secara detail data eksternal, karena memerlukan informasi publik dan data pribadi setiap pengguna.
Musk mengatakan dalam suratnya bahwa dia membutuhkan data untuk melakukan analisisnya terhadap pengguna Twitter dan tidak percaya pada metodologi pengujian dari perusahaan.
Baca Juga:Serangan Udara Rusia Masuk ke Jantung Ibu Kota UkrainaDeddy Corbuzier Menikah dengan Sabrina Chairunnisa
“Dia mencoba untuk menjauh dari kesepakatan Twitter, ini adalah kesempatan pertama, dan permintaan pertama kali dari pihak twitte,” beber analis Wedbush Dan Ives.
Musk yang memiliki 9,6 persen saham Twitter dan merupakan pemegang saham terbesar kedua. Salah satu tujuan dari Musk saat ini adalah menghapus “bot spam” dari platform.
Bos Tesla Inc ini juga telah mendapatkan pembiayaan untuk kesepakatan itu dan telah menarik pemegang saham utama, termasuk investor Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dan Sequoia Capital.(Dsw)