BEIJING – Masyarakat di Provinsi Henan, China dikabarkan kembali diserang oleh covid-19 varian omicron. Pemerintah Tiongkok pun memaksa penduduknya di Kota Henan untuk melakukan tes covid-19.
Melansir AFP, Pemerintah Tiongkok meminta 100 juta penduduk di Provinsi Henan segera melakukan tes Covid-19 setiap dua hari sekali.
Tiongkok terus bertahan dengan kebijakan nol-Covid, memberlakukan penguncian keras dan pembatasan pergerakan di beberapa kota, di tengah sebagian besar dunia beralih ke hidup normal.
Baca Juga:Pembalap Muda Indonesia Ini Raih Poin Perdana di FIM JuniorGP 2022, di Sirkuit ValenciaJuhana Warga Limbangan Ditemukan Tak Bernyawa di Sawah, Kepala dan Tangan Ada Luka
Akibat pembatasan tersebut cukup berdampak terhadap mesin ekonomi di Shanghai, Beijing, dan kota-kota lainnya yang jumlahnay begitu besar. Kini Provinsi Henan dikepung dengan wabah mematikan yang diprediksi jumlahnya akan meledak dalam waktu dekat.
Upaya menghindari penguncian di seluruh kota yang serupa, pemerintah daerah mengadopsi pengujian frekuensi tinggi untuk mendeteksi kasus lebih cepat di Provinsi Henan.
Bahkan Sebagian besar kelompok telah diisolasi untuk menekan wabah meneyaba ke 1,4 miliar populasi penduduk Tiongkok saat ini.
“Penduduk Henan dan personel lain di sana harus menyelesaikan pengambilan sampel asam nukleat setidaknya sekali setiap 48 jam,” terang sebuah artikel yang diposting pada Senin 23 Mei 2022 di situs web pemerintah setempat.
Pengujian akan dimulai di ibu kota Provinsi Henan, Zhengzhou sebelum akhir Mei. Cara ini untuk mengidentifikasi potensi risiko sebaran wabah yang belum juga mereda di Tiongkok.
Sementara Ibu kota provinsi lainnya seperti Shijiazhuang di Provinsi Utara Hebei telah meluncurkan langkah-langkah serupa. Pemerintah Shijiazhuangmemulai tes Covid mingguan untuk 11 juta warganya hari ini.
“Jika pengujian diperluas di sejumlah provinsi di Tiongkok, itu bisa menelan biaya antara 0,9 persen dan 2,3 persen dari produk domestik bruto negara komunis itu,” kata analis Nomura dalam sebuah laporan bulan ini.
Baca Juga:Polisi Buru Buronan Perampokan Travel Gelap Hingga ke TegalSurat Cinta dari Suami Maudy Ayunda Viral
Pusat bisnis utama Shanghai hampir seluruhnya ditutup selama sekitar dua bulan, ini telah mengganggu rantai pasokan. Sementara ibu kota Tiongkok, Beijing, telah melarang makan datang dari luar dan meminta jutaan waraganya bekerja dari rumah.
Penjualan ritel dan output pabrik merosot ke level terendah dalam sekitar dua tahun pandemi menyerang Tiongkok. Sementara kebijakan nol-Covid tak berhasil. Berbeda sekali dengan kebijakan beberapa negara Asia, seperti Indonesia.