JAKARTA – Penularan Hepatitis akut disebut lewat mulut dan makanan. Hal ini diungkap oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi Gunadi mengungkapkan, penularan Hepatitis akut melalui makanan yang masuk lewat mulut.
Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihannya guna pencegahan penularan hepatitis akut.
Baca Juga:Apa itu Penyakit Hepatitis Akut?Warga Tak Khawatir Lagi Jembatan Hancur Diterjang Citarum
Dikatakan Menkes, dari sejumlah kasus di Indonesia, Hepatitis akut diketahui telah menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun.
“Virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan,” ujar Menkes, seperti dikutip dari PMJ NEWS.
“Kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita bersih, karena menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah lima tahun,” imbuhnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ungkapkan gejala hepatitis misterius yang belakangan ini gemparkan penduduk dunia.
Nadia menjelaskan gejala hepatitis misterius itu ialah gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran.
“Jika ada gejala tersebut segera lapor ke fasilitas layanan kesehatan masyarakat terdekat,” kata Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari RRI, pada 4 Mei 2022.
Lanjut Nadia, pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi terkait kematian tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Baca Juga:Halal Bihalal dengan Budayawan Sunda, Ridwan Kamil: Kita Sepakat Lestarikan Karya di Majalah ManglePertumbuhan Ekonomi Jabar di Atas Rata-rata Nasional
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” jelasnya.
Diketahui, hingga saat ini hepatitis misterius yang telah menyerang lebih dari 200 anak ini masih belum diketahui asalnya dari mana.
Sebagian besar kasus ini telah terdeteksi di Inggris dan AS yang memiliki sistem pengawasan kesehatan paling ketat di dunia.
WHO menginformasikan bahwa satu kematian di Amerika dan Indonesia masih dalam penyelidikan dan sebanyak 18 dari anak-anak membutuhkan transplantasi hati.
Dari kasus yang terjadi, yang menybabakan kebingungan karena dari semua kasus tidak ada yang dinyatakan positif virus penyebab hepatitis seperti biasanya.