Oleh: Sahrial
BANDUNG – Jumat pagi di Wadas.
Ternyata hati tidak berwarna putih.
Warga istigosah berdo’a bersama memohon perlindungan.
80 persen suara disumbangkan untuk kemenanganmu.
Saat warga mengadu pada Tuhannya…
Tidak di istana..
Tidak di pendopo Gubernur.
Tidak juga di ruang rakyat.
Di masjid mengadu. meratap.. Menyesali jadi rakyat.
Belum sampai doanya, aparat bersenjata mengepung masjid.
Pengakuan warga ada penangkapan, ada intimidasi, ada pengepungan, disangkal sang Menteri, disangkal pula sang Gubernur.
Selalu rakyat sumber kebohongan.
Khusus….
Sang Menteri pemerhati sinetron Ikatan Cinta.
Ajaklah piknik mata mereka dalam derita dan perih rakyat.
Kenapa mulutmu..
Kenapa hatimu..
Ada apa dipikirmu,
Hingga mudah berkata “TIDAK ADA KEKERASAN”.
Khusus pak Gubernur. Berhentilah pergunakan lotion citra pada ragamu. Inilah maket hati Indonesia ke depan.
Ada orba di Wadas, padahal kalian berprilalu orba. Bahkan kau kejar harta orba seakan tidak haram.
Apa kau tidak orba?
Hanya mengukur tanah 124 hektar, dikerahkan pasukan bersenjata.
Apa kau merasa gagah berhadapan dengan rakyatmu?
Aku tidak paham logika keamananmu.
Untuk siapa kau berada?
Baca Juga:Kasus Wali Kota Bekasi Non Aktif Terus Didalami, Diduga Patok Tarif Promosi JabatanJalan Tol Getaci Dibangun Maret 2022, Wagub Sampaikan Begini ke Warga Garut
Kenapa pula bagi sembako tidak dari awal, setelah tragedi, ada sembako.
Kau ini siapa?
Aku rakyat jauh di tempat kejadian, bergetar rasanya melihat pongahmu.
Ah kamu…
Hatimu tak seputih rambutmu…
Apa pikir pembangunan ini tiket untuk paslon 1 kembali?
Kebohongan…(*)