VIDEO seorang pria yang tendang sesajen di Gunung Semeru sontak viral jagat maya. Beberapa sumber menyebutkan, kejadian tersebut terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Setelah videonya viral, peristiwa ini memantik respons sejumlah kalangan, salah satunya Alissa Wahid putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Alissa Wahid mengatakan, menganggap sesajen adalah sesuatu yang tidak boleh sah-sah saja. Akan tetapi mengambil hak orang lain dalam mengimani hal yang berbeda merupakan perbuatan yang tidak patut dilakukan.
Baca Juga:Jalan Tahun Ini, Sepanjang 67,26 Km Jalan di Garut Akan DiperbaikiCegah Peningkatan Kasus Aktif, Pemerintah Gencarkan Vaksinasi dan Pisahkan Level Asesmen Kasus PPLN dengan Penularan Lokal
“Boleh saja kita meyakini bahwa sesajen itu tidak boleh. Yang tidak boleh itu mengambil hak orang lain untuk mengimani hal yang berbeda,” demikian tulis Alissa Wahid pada akun instagramnya sebagaimana dikutip Radar Garut dari radarcirebon.com
Ia menambahkan, perilaku yang demikian merupakan bagian dari sikap egoisme dan mengabaikan keyakinan orang lain. Bahkan, bisa saja hal tersebut meningkat untuk menindas orang lain atau pun kelompok yang berbeda atas kebenaran yang diyakininya.
Alis
“Lantas, adilkah kita memaksakan kemauan kita pada orang lain?” sebut putri sulung Gus Dur ini.
Menurut Alissa, negara Indonesia atau yang dikenal dengan istilah Nusantara adalah milik bersama. Bukan milik sekolompok orang tertentu saja. “Bahkan, kita tidak punya hak mutlak tanpa batas,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya meminta agar setiap warga negara yang baik berlaku adil terhadap sesama di segala kondisi. Hal tersebut selaras dengan pesan dalam Al-Qur’an, “Janganlah kebencianmu pada satu kaum mendorongmu berlaku tidak adil”,
“Benci kepada saudara sebangsa saja sudah salah. Ini lagi, mengambil hak saudara sebangsanya yang sudah dijamin dalam konstitusi,” pungkasnya.(ing)