GARUT – Beredar kabar bahwa sembako bantuan pangan non tunai (BPNT) yang disalurkan agen di Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut berkualitas buruk.
Kabar tersebut disampaikan oleh salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT yang menyebut bahwa daging ayam yang dibagikan bau dan telur sebagian ada yang busuk dan mengeluarkan belatung.
KPM BPNT tersebut menyebut bahwa daging dan telur yang bau dan mengeluarkan belatung itu terdapat di tempat penyortiran agen.
Baca Juga:Airlangga: Peningkatan Kualitas Petani Kunci Keberlanjutan Pembangunan PertanianKepolisian Selidiki Bangunan Puskesmas Mekarmukti yang Ambruk
Kabar ini pun sempat membuat geger masyarakat di Desa Keresek, Kecamatan Cibatu hingga permasalahan ini dikabarkan tembus ke Kemensos RI.
Namun demikian, rupanya ada pula bantahan terhadap kabar yang mengatakan daging ayam dan telur yang dibagikan agen BPNT tersebut bau dan mengeluarkan ulat belatung.
Bantahan itu disampaikan oleh KPM (keluarga penerima manfaat) yang juga menerima sembako dari agen yang sama di Desa Keresek tersebut.
Misalnya seperti kesaksian Wiwin Mintarsih, salah seorang KPM BPNT di Kampung Cukang Akar, Desa Keresek. Wiwin bahkan sampai bersumpah dua kali bahwa daging ayam yang dia terima tidak bau dan tidak ada ulat belatung.
“Tidak, saya bersumpah, berani bersumpah. Saya selaku KPM dari RW 06 Cukang Akar, saya merasa enggak dirugikan, merasa enggak terugikan,” ujar Wiwin kepada sejumlah awak media yang melakukan investigasi, Selasa (21/12/21).
Namun demikian, Wiwin tidak membantah kalau ada bau darah yang mengendap di ayam tersebut. Namun menurutnya ayam itu tidak berbau busuk dan tidak ada belatung.
“Daging ada belatung, gak ada, justru memang lah kalau pengunduran waktu ada bau bau darah yang ke heeuh gitu (kekekeub). Tapi kalau ada belatung atau bau mah enggak ah saya. Selagi itu ayam masih bisa dimakan belum tentu bau,” tegas Wiwin.