GARUT – Seorang petani asal Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, terbawa arus sungai Cibera bersama rekannya, Rabu sore (3/11/21) sore. Petani itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian.
Kapolsek Cibalong, AKP Saef Balya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Gunung Gadung, Desa Cigaronggong. Adapun korban yang sempat terseret ombak diketahui berjumlah tiga orang antara lain, Abdul Wahab (26), Iki, dan dan Epik.
“Saat itu, korban atas nama Abdul Wahab diketahui pulang dari kebun di siang hari sekitar pukul 13.30 bersama dua orang rekannya. Kebetulan, jalan pulang ini mereka harus menyeberangi sungai Cibera,” kata Saef, Kamis (4/11).
Baca Juga:Jamban Mamat Ditimpa Benteng SDN 3 Cibiuk Kaler yang AmbrolBupati Garut Menyebut Penyebab Banjir di Selatan Garut Karena Hutan Rusak
Ketika menyebrang itulah, debit air sungai Cibera tiba-tiba meningkat. Tidak hanya debit airnya yang meningkat, kondisi arusnya pun menjadi sangat deras.
“Dengan kondisi air dan arusnya yang seperti itu menjadikan ketiga orang tersebut mampu menyeret ketiga warga. Saudara Iki dan Epik diketahui berhasil menyelamatkan diri dari derasnya air sungai Cibera,” ungkapnya.
Untuk korban Abdul Wahab, menurut Kapolsek saat itu tidak berhasil menyelamatkan diri dan sempat terbawa derasnya arus sungai Cibera. Sementara dua orang lainnya berhasil selamat dan langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Pihak kepolisian, menurut Saef, saat itu bersama Koramil Pameungpeuk, warga sekitar, pemerintah desa, dan warga setempat langsung berusaha melakukan pencarian terhadap korban.
“Korban akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tersangkut di sebuah batu sekitar pukul 15.00. Korban Abdul Wahab diperkirakan terseret derasnya air sungai Cibera sejauh 1 kilometer. Jenazah langsung dibawa ke rumah keluarga untuk dimakamkan,” sebutnya.
Atas kejadian tersebut, Saef mengimbau kepada warga untuk berhati-hati saat melintasi sungai.
“Ini harus diperhatikan karena saat ini sedang musim hujan dan sewaktu-waktu debit dan arus air bisa tiba-tiba berubah dan membahayakan,” tutup Saef. (Rd)