GARUT- Bangunan SDN 1 Limbangan Barat, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, dinding temboknya banyak yang retak. Meski pemeliharaan bangunan rutin dilaksanakan. Setelah ditelusuri, penyebab bangunan retak akibat tanah labil.
Penjabat Kepala SDN 1 Limbangan Barat H.Encep Dahlan, SPD, Senin (25/10) menjelaskan, beberapa ruangan kelas sekolahnya sempat direhab, namun dinding tembok tetap mengalami retak.
” Bila memperoleh bantuan pembangunan ruangan kelas, diusulkan agar pondasi menggunakan pondasi beton gantung dan cakar ayam. Melalui cara itu diharapkan dapat mencegah keretakan bangunan,” kata H.Encep Dahlan.
Baca Juga:Bupati Garut Ingin Pejabat Lebih Efisien Gunakan AnggaranAirlangga: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan 500 Unit Koperasi Modern Pada 2024
Menurutnya, biaya pemeliharaan bangunan dari dana BOS maksimal 30 persen. Dana pemeliharaan tak mungkin digunakan untuk rehab ruangan kelas.
Selain itu Encep juga mengungkap fakta lain, bahwa di Desa Limbangan Barat sendiri sekolah dasar negeri hanya ada satu. Padahal Limbangan Barat penduduknya padat. Jumlah murid di sekolah itu lebih dari 300 orang.
Kemudian di SDN Limbangan Barat jumlah guru sukwan termasuk operator dan penjaga 8 orang. Artinya di sekolah itu kekurangan guru PNS. Peran guru sukwan memperlancar kegiatan belajar mengajar, sangat membantu. Namun guru sukwan di Limbangan yang lolos seleksi PPPK hanya beberapa orang.(pap)