CIAMIS – Dalam permasalahan penyaluran beras bansos BPNT, Ketua Kelompok Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Kabupaten Ciamis, Nono, menegaskan bahwa dirinya kini sudah tidak menjadi Suplayer beras Baksos program BPNT Kemensos.
“Mengenai Lebel Yang Tertulis SP3T yang jadi penyalur dan ramai diperbincangkan saat ini saya tegaskan saya tidak tahu apa-apa karena SP3T sudah divakumkan,” ujarnya.
” Kepengurusan kami sudah 2 Bulan ini dibekukan . Maka dengan beredarnya beras berlabel SP3T yang dijual di kecamatan Lakbok pada program BPNT kami tidak mengetahui hal itu, ” tambahya saat dikonfirmasi via telpon selasa (07/09).
Baca Juga:Warga Desa Wanakerta Meninggal Diduga Terpapar Covid-19Dikabarkan Dibuang Ayahnya di Garut, Bocah Ini Menurut Polisi Hanya Dititipkan
Menyutnya, SP3T sebenarnya bukan kelompok tani akan tetapi nama Program dari kementerian Pertanian (Kemenpan) bekerjasama dengan TNI. Program tersebut di bawah naungan kelompok tani darma usaha yang kebetulan dketuai oleh Nono sendiri hingga mendapatkan bantuan berupa Bangunan.
” Kalau berbicara SP3T merupakan program Kemenpan di bawah Nangungan kami kelompok darma usaha. Namun beberapa bulan kebelakang kepengurusan kelompok sudah dibubarkan dan para anggota memilih memproduksi hasil Tani secara mandiri untuk dijual ke pasaran bukan untuk program BPNT, “ungkapnya.
Ditegaskan nono, pihaknya selama dibekukannya kepengurusan tidak tahu menahu bahwa prodak SP3T menjadi Supliyer di program kemensos.
“Dan saya belum pernah satu kilopun menggiling ataupun melebeli beras kami dengan karung bertuliskan SP3T,” tegasnya.
” Memang pada tahun 2020 dan 2021 awal sempat menjadi supliyer di program BPNT. Akan tetapi setelahnya dibekukan kepengurusan kami sudah tidak menyuplai lagi barang, “ucapnya.
Mengetahui Label SP3T beredar dirinya hanya menjawab, tidak tahu dan dia tidak akan ikut campur mengenai persoalan tersebut. (ald)