CIAMIS – Tarmuji Ketua Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Kabupaten Ciamis yang juga seorang TNI menegaskan bahwa SP3T tidak dibubarkan bahkan saat ini masih eksis. Hal tersebut diungkapkannya kepada Radar Priangan saat di Mako kodim 0613 Ciamis Rabu (08/09/2021).
Dirinya mengungkapkan Menyikapi pemberitaan yang ramai kemarin, bagi Tarmuji kurang tepat. “Jadi saya akan klarifikasi tentang pemberitaan yang beredar pada tanggal 8 September,” ujarnya.
Menurutnya , SP3T adalah Program pendampingan terhadap Gapoktan atau kelompok tani yang ada di wilayah kodim 0613 Ciamis.
Baca Juga:Menuju Vaksinasi 37 Juta Warga Jabar Dishub Gelar Vaksinasi bagi Pelaku TransportasiUu Ruzhanul Ulum Tinjau Lokasi Eksplorasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
” Adapun di situ kerjasama kami dengan semua kelompok tani, mulai dari penyemaian, tanam, bahkan pasca panen sampai dengan penyaluran program BPNT atau pendistribusian BPNT,” katanya.
Diakui Tarmuji , SP3T dalam program BPNT ikut berperan dan terverifikasi sebagai penyalur atau penyuplai untuk mendistribusikan BPNT ke KPM. Dengan berjalannya waktu memang ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
Lanjut Tarmuji ,awal mulanya dalam program penyaluran BPNT, pihaknya berkerjasama dengan 4 perusahan yang dihimpun di dalam kelompok tani darma usaha, akan tetapi pada 2 bulan kemarin pihaknya menyetop hal itu.
” Kelompok darma usaha memang binaan SP3T akan tetapi 4 pengusaha yang awalnya ikut berperan untuk memasok sebagai bahan penyaluran BPNT dua bulan kemarin sudah diberhentikan,” ungkapnya.
Lanjut Tarmuji, pernyataan Nono yang telah membekukan SP3T 2 bulan lalu, hal itu tidak lah benar. Namun kalau berbicara memberhentikan dari segi pemasok itu benar adanya.
” Kalau berbicara SP3T dibekukan itu tidak benar dikarenakan hingga saat ini programnya masih eksis dan masih berjalan,” tegasnya.
Karena itu Tarmuji berbaik sangka, mungkin yang dimaksud Nono adalah berbicara mengenai kelompok tani Darma Usaha.
Baca Juga:Pengawasan Pemkab Ciamis pada BPNT Harus Tegas, Jangan Asal Bapak SenangAirlangga Sampaikan Pesan Presiden Kepada Pengusaha Untuk Tetap Menjaga Prokes
” Ketika pak Nono dipanggil oleh Dandim memang menjelaskan mengenai pemberhentian para pemasok. Bukan mengenai pembekuan program SP3T,” tegasnya.
Ia menambahkan, mengenai beras yang beredar dengan lebel SP3T di Kecamatan Lakbok sampai saat ini situasinya memang kurang kondusif dan itu bukan beras dari SP3T .
” Maka kami melakukan pendalaman dan langsung dengan para agen ternyata faktanya itu bukan beras yang disalurkan oleh SP3T,” jelasnya.