Pengetesan juga gencar dilakukan, salah satunya saat ada pasien yang datang ke Puskesmas dengan gejala langsung dites antigen untuk deteksi awal.
“Ketika dinyatakan positif, dalam 72 jam tim harus dapat melakukan tracing kepada minimal 15 kontak erat. Tujuannya agar yang OTG semua terdeteksi, jangan sampai mereka berkeliaran. Kita juga karantina mereka, awasi selama 14 hari. Kalau dia keluar, kontak dengan komorbid, kasus kematian akan terus terjadi,” ucapnya.
Dan kabar baiknya, menurut Asep kasus terkonfirmasi dan kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut saat ini mulai mengalami penurunan. Hingga Minggu (1/8), jumlah warga Garut yang terpapar virus corona mencapai 23.395 orang.
Baca Juga:Desa Sukaluyu Mulai Rasakan Kekeringan di Lahan PertanianIni Manfaat Menggunakan Masker Ganda
Dari jumlah tersebut, 21.629 orang dinyatakan sembuh, 489 orang menjalani isolasi mandiri, 160 orang dirawat dan diisolasi di rumah sakit, dan 1.117 orang meninggal dunia. (igo)