RADAR GARUT, JAKARTA- Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Provinsi Papua meminta masyarakat di wilayahnya tidak terprovokasi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon kejuaraan empat tahunan itu.
Ketua Harian PB PON Provinsi Papua Yunus Wonda kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan dalam penunjukan duta dan ikon PON sudah ada keterwakilan Papua yang diangkat.
“Boaz Sollosa merupakan keterwakilan orang Papua yang sudah kami angkat,” katanya.
Baca Juga:Jelang Porkab, KONI Garut Segera Lakukan Penghitungan Biaya Kompetisi Tiap Cabor1.200 Personel Kepolisian Disiagakan untuk Pengamanan Pilkades di Garut
Menurut Yunus, PON memang dilaksanakan di Papua namun ada warna nusantara yang ingin ditampilkan dalam penyelenggaraan event olahraga nasional tersebut.
“Perlu diketahui, dalam acara pembukaan dan penutupan PON XX sekitar 80 persen anak-anak Papua juga akan mengisi acara tersebut,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut Yunus mengakui PON XX merupakan event Papua, meski demikian harus tetap melibatkan banyak pihak dan kalangan.
“Saya pikir tidak perlu berpolemik, namun harus menyiapkan diri untuk menyambut PON,” katanya menegaskan.
Yusuf Wonda menambahkan suksesnya PON XX Oktober nanti juga merupakan suksesnya orang Papua.
Sebelumnya, terjadi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon PON Papua yang melibatkan artis ibu kota, namun dianggap tidak mewakili orang Papua. Terkait dengan ikon, PB PON telah mengangkat Nagita Slavina. (ant/fin).