GARUT – Pemuda Garut melakukan diskusi secara virtual melalui zoom dan ofline di Cafe Up Normal membahas masalah Palestina dan Israel.
Tema diskusi kali ini mengerucut pada solusi apa yang ditawarkan dunia Internasioal khususnya Indonesia agar warga Palestina terbebas dari kekejaman Israel zionis.
Pasalnya, warga Palestina sangat menderita atas agresi militer Israel. Kegetiran mereka bertambah berat lantaran situasi pandemi Covid-19 yang turut melumpuhkan berbagai aktivitas sosial-ekonomi di sana.
Baca Juga:Bantu Warga Terdampak Covid-19 Melalui Program Food Bank, PKB Garut Salurkan Bantuan dan Edukasi ProkesYudha Puja Turnawan Kembali Gotong Royong Bantu Mak Iyom Bersama Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan
Ketua Pelaksana diskusi, Riana Abdul Azis, mengatakan, kaum Muslimin di berbagai penjuru dunia, khususnya Pemuda di Garut, sepantasnya merasa terpanggil untuk meringankan beban mereka. Apalagi, Masjid al-Aqsha yang terletak di kota mulia tersebut adalah Tanah Suci selain Masjid al-Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah).
Hal senada juga disampaikan Ketua Gema Bidang Humas Sekaligus Ketua Panitia Acara Diskusi Publik. Ia mengingatkan kalangan muda bahwa kiblat pertama adalah Masjid al-Aqsha. Alquran juga menyebutkan kemuliaan situs di Palestina itu.
“Di dalam hadis Nabi SAW pun banyak sekali yang berbicara tentang keagungan, kemuliaan, dan kedudukan Baitul Maqdis ini,” ujarnya.
Karena itu kaum muslimin khususnya harus tergerak untuk membatu Palestina. Karena Sudah terlalu lama hak-hak bangsa dan rakyat Palestina digerogoti oleh Israel. Masyarakat, Pemuda Garut akan terus bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya.
Harusnya Indonesia cepat menyerukan kepada Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB) agar dapat segera melakukan aksi nyata untuk membahas pembebasan Palestina dan mengambil hak haknya.
Ketua Gema Keadilan Garut Yusup Musafa, Lc telah menyampaikan posisi tegas Pemuda Garut bahwa tindakan Israel mengusir warga Palestina dari Syeikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan menyerang warga sipil Palestina di Masjid Al Aqsa, merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan Karena tidak berprikemanusiaan dan Berprikeadilan.
Dalam pembukaan undang-undang bahwa penjajahan di muka bumi ini harus segera dihapuskan maka dari itu adalah musuh bersama bangsa kita.
Baca Juga:Tarif PPN Bakal Dinaikan 12-15 persen, Apa Dampak Buruknya?Yuni Sara Disebut Nenek Bahenol
Dia juga mengigatkn bahwa sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia pun tidak lepas dari bantuan bangsa Palestina dalam memproklamasikan kemerdekaan 17 agustus 1945. Ada peran segnifikan, beberapa panitia prolamator ke negara timur tengah terutama ke negara Palestina salah seorang mufti Palestina sampai meyerahkan rekening tabunganya beliau meyumbang untuk biyaya kemerdekaan Indonesia.