GARUT– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat H. Ahab Sihabudin mengajak untuk menjadikan bulan ramadhan sebagai momentum perbaikan diri menjadi lebih baik.
“Kita berada di bulan penuh berkah yaitu bulan ramadhan, tentu saja kita sekalian perlu disyukuri karena kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menempa diri menjadi orang yang lebih baik. Kita seharusnya menjadi orang yang Bertakwa sebagaimana target dari ramadhan itu,” kata politisi PKS itu.
Memaknai bulan Ramadhan, Ahab menjelaskan kata Ramadhan sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti panas. Sebagaimana diketahui kata Ahab, panas juga memiliki fungsi untuk mengubah sesuatu dari yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat atau lebih bermanfaat.
Baca Juga:IHSG Diprediksi Masih Tertekan, Ini Rekomendasi Para Analis55 Desa Rawan Gempa dan Tsunami, Bunyi Sirine Sebagai Tanda Bahaya
Ahab mencontohkan, semisal beras baru akan disebut nasi kalau sudah dipanaskan, umbi-umbian bisa dikonsumsi setelah ada proses pemanasan (dimasak). Termasuk besi akan lebih bermanfaat juga kalau dipanaskan, semisal golok dari besi kemudian dipanaskan ditempa kemudian dijadikan golok, tanah dipanaskan dibentuk jadi bata dan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Lanjut Ahab menerangkan, panas ini menjadi sarana untuk melakukan perubahan dari yang sesuatu yang tidak bermanfaat menjadi yang bermanfaat, yang kedua membersihkan dari kotoran-kotoran yang ada, dari panas itu jadi hilang bahayanya seperti virus.
“Ketika seorang mukmin mau masuk surga kemudian masih ada dosanya, itu pun dibakar dulu di neraka, Na’udzubillahiMinDzalik. Dan sampai akhirnya ia bersih dan layak dimasukan ke surga,” katanya.
Dalam Al-qur’an kata Ahab, ada dua tipe pemanasan, pertama ada yang dibentuk dulu lalu dipanaskan seperti bata, ada pula yang dipanaskan lalu dibentuk sebagaimana timah yang akan dimanfaatkan dipanaskan lalu dibentuk.
seperti bata sehingga lebih kuat dan bermanfaat
“Inilah yang dikehendaki Allah SWT di dalam ramadhan, dalam Al-qur’an Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al Baqarah ayat 183, red)”katanya.
” Ketika Allah SWT menurunkan ramadhan tentu menurunkan pencetaknya, yakni dengan menurunkan Al-qur’an. Kita bikin apapun harus ada modelnya, dan dalam Islam modelnya itu Al-qur’an. Makanya para sahabat termasuk rosul itu memenuhi seluruh waktu dengan Al-qur’an,” pungkasnya. (rls)