GARUT – Plh Kasubbag Humas Polres Garut, Ipda Muslih mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap ustadz yang melakukan pencabulan terhadap muridnya.
Pelaku yang diketahui berinisial RS itu melarikan diri saat keluarga korban dan warga meminta pertanggungjawaban.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, anak perempuannya yang menjadi salah satu santri di tempat belajar mengaji itu sebelumnya sempat dibawa pergi oleh RS. Dengan alasan ziarah, si anak yang baru berusia 17 tahun itu dibawa menginap di sebuah wisma di kawasan Garut Kota pada tanggal 12 Maret lalu.
Baca Juga:Kesal Mendengar Ustadz Cabuli Murid, Warga Bakar Tempat Mengaji PelakuMoeldoko Masih Ngaku sebagai Ketum Demokrat, Panca: Gak Punya Malu!
Dengan berbagai rayuan dan iming-iming, oknum guru ngaji berinisial RS (42) itu akhirnya berhasil memperdaya dan menyetubuhi korban.
Pihak orang tua sebenarnya sudah menaruh kecurigaan karena melihat karakter sang anak yang berubah drastis sepulangnya dibawa “ziarah” oleh ustadz cabul itu.
“Sejak awal orang tua korban sudah menaruh kecurigaan karena sepulangnya dibawa “ziarah” oleh sang ustadz, karakter sang anak jauh berubah. Ia menjadi kurang semangat mengaji padahal sebelumnya sangat rajin dan korban pun menjadi sering uring-uringan kepada orang tuanya,” ucap Muslih.
Korban juga selalu merengek kepada orang tuanya ingin dikawinkan. Ketika ditanya ingin kawin dengan siapa, korban akhirnya terus terang ingin dinikahkan dengan guru ngajinya yang umurnya terpaut jauh darinya.
Diungkapkan Muslih, merasa kian curiga dengan perubahan sikap anaknya, pada Senin malam, orang tua korban akhirnya mendesak korban untuk ngomong terus terang terkait apa yang telah dilakukan sang ustadz terhadapnya.
Alangkah kagetnya mereka manakala mendengar langsung pengakuan anaknya menyebutkan telah disetubuhi layaknya seorang istri sah oleh sang ustadz.
Mendengar itu, amarah pihak keluarga korban langsung tersulut akan tetapi mereka berupaya untuk meminta pertanggung jawaban sang ustadz yang ternyata malah melarikan diri.
Baca Juga:Tantangan Kebangsaan Bagi Generasi MudaBupati Ciamis Hadiri Review DED Lanjutan Stadion Atletik
Hal ini membuat pihak keluarga korban serta masyarakat sekitar menjadi kian gusar sehingga dengan spontan mereka melakukan pembakaran bangunan tempat belajar ngaji milik tersangka.
“Aksi pembakaran dilakukan secara spontan oleh pihak keluarga korban dan warga karena kesal dengan ulah oknum ustad itu. Apalagi sebelumnya, warga juga sudah menaruh kecurigaan karena ada gelagat-gelagat kurang baik yang ditunjukan oknum ustad itu,” kata Muslih.