RadarPriangan.com, GARUT – Penipuan lewat telpon seluler masih marak terjadi di tengah masyarakat. Modus penipuan melalui telpon seluler yang kerap terjadi adalah dengan mengaku sebagai anggota dan sedang mengalami musibah atau kecelakaan.
Hal ini dialami oleh Erma (52) warga Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Erma nyaris berhasil ditipu melalui modus seperti ini. Namun beruntung ada anak dari Erma yang berhasil mengingatkan bahwa yang menelpon merupakan penipu.
“Kejadiannya kurang lebih dua hari yang lalu. Saya ditelpon pada jam 11 malam. Ketika saya angkat telponnya, seorang pria menangis dan memanggil saya dengan sebutan yang memang hampir mirip ketika anak saya manggil saya,” ujar Erma Selasa (5/1).
Baca Juga:Menyeramkan, Puting Beliung Terekam Jelas di PanguraganAlhamdulillah, Rumah Abah Apar Marbot Masjid Agung Garut Dibangun Secara Swadaya
“Dia bilang mak,mak tolong mak, sambil menangis histeris. Tapi ketika saya tanya dia siapa , dia tidak jawab. Tiba-tiba ada lelaki lain mengatakan bahwa dia polisi dan anak saya saat ini terkena musibah dan diamankan di kantor polisi,” tambah Erma.
Mendengar telpon seperti itu, Erma sempat panik dan tidak berpikir panjang. Karena pikirannya pun belum bisa normal karena baru saja bangun tidur. Dengan kepanikan seperti itu dia sempat bergegas ingin menolong dan memanggil anaknya yang lain.
Namun beruntung, anak Erma yang ada saat itu tahu bahwa telpon tersebut pasti modus penipuan yang sudah kerap terjadi. Setelah itu Erma baru sadar bahwa dirinya hampir saja menjadi korban penipuan.
“Saat itu telponnya langsung saya matikan. Karena saya sudah sering dengar bahwa modus seperti itu pasti penipuan,” ujar Putri (24) anak dari Erma. (RP)