JAKARTA– Tim Medis MER-C menyayangkan langkah Wali Kota Bogor, Bima Arya yang dianggap terlalu jauh mengintervensi kesehatan Habib Rizieq Shihab di Rumah Sakit Ummi. Intervensi Bima Arya dianggap sebagai perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien dan menganggu tim medis yang sedang bekerja.
“Walikota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun” tegas Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad melalui siaran persnya, Ahad (29/11).
Sarbini menjelaskan, Habib Rizieq Shihab dan keluarga mempercayakan MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatannya termasuk melakukan tes swab. Akan tetapi, Bima Arya dianggap telah membuat kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat terkait kondisi kesehatan Habib Rizieq Shihab
Baca Juga:Dua Gadis Belia di Kota Tasik, Disetubuhi Oleh Anak Punk Hingga HamilUpdate Kasus Positif Covid-19 Garut, Sabtu 28 November 2020
Sarbini mengatakan, profesionalitas dan hak-hal pasien perlu dijaga. “Seharusnya Walikota Bogor mempercayakan hal ini kepada RS dan Tim Medis yang menangani karena tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien” cetusnya.
Dikatakan Sarbini, perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga. Pihak RS atau dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seijin keluarga.
“Oleh karena itu, MER-C sebagai Tim Medis independen yang diminta keluarga untuk turut menangani kesehatan HRS, sangat menyayangkan sikap Walikota Bogor yang melakukan intervensi dan tekanan kepada RS, Tim Medis dan pasien,” pungkasnya. (dal/fin)