Besaran Insentif Pegawai Ikut Terdampak
RadarPriangan.com, GARUT – Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut mengalami penurunan. Hal tersebut merupakan imbas dari pembatasan pelayanan juga turunnya kunjungan pasien di tengah pandemi Covid 19.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, membenarkan ketika dikonfirmasi soal penurunan pendapatan RSUD dr Slamet tersebut.
“Ya penurunan pendapatan memang terjadi (di RSUD dr Slamet Garut, red), itu pun karena pasien berkurang dan ada pembatasan kunjungan pasien, tapi untuk pelayanan rumah sakit tetap prima,” kata Helmi, ketika dikonfirmasi Radar melalui aplikasi pesan, Minggu (21/6/2020).
Baca Juga:Dua Hari Berturut-turut Tidak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di GarutUpdate Kasus Covid-19 Kabupaten Garut, Minggu 21 Juni 2020
Lanjut Helmi, dari penurunan pendapatan tersebut otomatis berdampak juga pada turunnya besaran insentif bagi pegawai di RSUD dr Slamet Garut. Namun meski begitu, untuk besaran gaji karyawan masih tetap aman.
” Rumah Sakit sebagian besar gajinya dari pemerintah, paling ada penurunan dari insentif, tetapi kan volume pekerjaan (melayani, red) pasien berkurang walaupun ada penambahan beban kerja penanganan Covid-19,” tambahnya.
Kendati demikian, Helmi mengapresiasi atas kinerja direksi dan seluruh fungsional termasuk tenaga medis yang telah bekerja maksimal.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan mengungkapkan, pihaknya telah mengetahui kaitan kondisi turunnya pendapatan RSUD dr Slamet Garut selama pandemi.
Berdasarkan informasi dari pihak RSUD, besaran penurunan pendapatan rumah sakit selama pandemi mencapai 45 persen. Hal tersebut disebabkan karena adanya pembatasan pelayanan pasien serta turunnya kunjungan pasien ke rumah sakit. (erf/RP)