RadarPriangan.com, GARUT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut Fraksi PDI-P Yudha Puja Turnawan meminta Pemerintah Kabupaten turut fokus pada penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue dan Chikungunya.
Hal tersebut lantaran beberapa wilayah di pedesaan yang sudah banyak yang terdampak penyakit yang mudah menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
“Di tengah pandemi Covid19 ternyata ada penyakit lain yang mewabah juga. Yang Covid-19 sudah ada 23 orang (yang positif, red), namun ada juga di beberapa kampung ternyata banyak yang terjangkit DBD dan Cikungunya. Bahkan kemarin pak Bupati isunya kena DBD (trombosit turun, red), jadi memang ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata Ketua DPC PDI-P Garut itu.
Baca Juga:Sempat Mati Suri, Usaha Properti di Garut Kembali BergeliatWagub Jabar Tinjau Kesiapan Pesantren Hadapi AKB
Pihaknya berharap, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan atau 67 Puskesmas yang ada bisa lebih banyak turun ke lapangan. Termasuk melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD dan Chikungunya, baik itu melalui fogging, edukasi masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat, melakukan 3M, dan lainnya.
“DBD dan Cikungunya kini mulai menjangkit warga Garut, cukup banyak penderitanya. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya permintaan pengasapan atau fogging di permukiman penduduk lebih banyak,” kata Yudha usai menghadiri acara gotong royong pengasapan nyamuk aedes aegypti di Desa Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan.
Untuk memutus rantai pertumbuhan nyamuk serta penyebaran penyakit DBD dan Chikungunya, maka semua pihak harus bergotong-royong mulai dari melakukan pembersihan lingkungan, rumah-rumah, fasilitas umum, tempat ibadah dan ragam ruang publik lainnya. (erf)