GARUT– Hasil pemeriksaan Rapid Test yang dilaksanakan di halaman kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut pada Selasa (12/05/2020) dikeluhkan karena hasilnya tidak akurat.
Rapid test itu sendiri diikuti oleh ratusan ASN (aparatur sipil negara) dan puluhan wartawan. Dari hasil tersebut, 7 orang diantaranya sempat dinyatakan Reaktif dan langsung diisolasi.
Namun setelah dilakukan rapid test dengan merk lain, 7 orang ini hasilnya menjadi non-reaktif. Hal ini tentu membuat bingung banyak pihak lantaran tidak adanya kepastian hasil tes.
Baca Juga:Terjaring Saat PSBB, Uang Palsu Mau Dibawa ke Orang Pintar Supaya Berubah jadi Uang AsliPasien Positif Korona Ketiga di Garut Sembuh, Dirawat Sejak 15 April Lalu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. H. Maskut Farid, MM, mengatakan, perubahan Reaktif menjadi Non Reaktif yang dialami ketujuh orang tersebut, lantaran saat pemeriksaan awal alat Rapid Test di Setda menggunakan merk Vivadiag.
“Memang Rapid Test ini merknya berbeda-beda, jadi yang Viva Diag ini banyak keluhan, atau banyak yang data seperti kemarin di (Kecamatan, red) Selaawi, yang tadinya Reaktif, setelah dicek dengan merk lain Non Raektif”.
“Kemarin kami masih belum tahu pake apa? (yang di Setda, red) ternyata pake Vivadiag. Sehingga tadi malam saya perintahkan cepat dites ulang dengan merk Rapid Test yang lain,” kata Maskut di Kantornya, Rabu (13/5/2020).
Meski begitu lanjut Maskut, bukan berarti kesalahan tersebut, karena kesalahan alat Rapid Tes merk Vivadiag, sebab dalam pemeriksaan anti bodi ini ada alat yang sangat sensitif terhadap virus-virus yang lain.
“Jadi kalau Reaktif itu bisa saja karena pernah ada demam berdarahnya, atau ada flu-nya. Jadi data yang ada kira-kira 50 persen lah tingkat akurasinya, jadi yang reaktif, atau non reaktif, ini masih belum pasti, mana yang benar. Makanya kita tunggu hasil tes swab-nya,” katanya.
Menurutnya, untuk ketujuh orang yang tengah menunggu hasil tes swab-nya ini, bisa memilih cara isolasi, apakah yang bersangkutan ini bisa isolasi mandiri, atau mau di rumah sakit. Untuk yang swabnya negatif tentunya bisa langsung pulang, sedangkan bila ada yang positif akan langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Ditambahkannya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Garut ini, menggunakan dua merk Rapid Test untuk mengecek kondisi tubuh seseorang, Reaktif atau tidaknya terhadap virus ini.